Material Air Bah Timbun Sawah Warga Embong Uram dan Tabeak Kauk

Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen bersama warga berjibaku menyingkirkan material air bah/RMOLBengkulu
Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen bersama warga berjibaku menyingkirkan material air bah/RMOLBengkulu

Satu hektare lahan pertanian padi milik petani di Desa Embong Uram Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong, tertimbun material tanah dan batu akibat curah hujan melanda daerah itu, kemarin (9/11) sore sekitar 16.46 WIB.


Pantauan di lapangan, material itu dengan ketinggian sekitar satu sampai dua meter. Terjadi di tiga titik di Desa Embong Uram.

Akibat kejadian itu, beberapa petani pemilik sawah itu mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta, karena lahan itu tidak bisa lagi diolah alias gagal panen.

"Lahan pertanian itu tidak bisa diolah oleh petani," ujar Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen didampingi Kadis Pertanian dan Perikanan Lebong, Hedi Parindo dan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lebong, Tantomi, Kadis Lingkungan Hidup, Indera Gunawan dan Anggota Koramil 409-01, Serda Sawalludin, Kamis (10/11).

Material hasil kiriman air bah disingkirkan dari areal persawahan warga

Dia menjelaskan, sebelumnya jalan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di Desa Embong Uram, juga sempat jebol usai air di Tik Temiling meluap, pada Senin (7/11) lalu sekitar pukul 18.05 WIB. Jalan yang jebol diketahui sepanjang 10 hingga 15 meter.

Untuk mencegah meluas, Ketua DPRD dan rombongan berjibaku membuat tanggul sementara untuk menghentikan luapan air tersebut.

Hanya saja, tanggul itu kembali diterjang air bah, kemarin sore (9/11), yang mengakibatkan sekitar 1 hektare sawah warga rusak akibat tertimbun material.

"Alhamdullilah warga antusias dan langsung saya minta OPD terkait untuk mendata kerugian. Kita melakukan dari hal kecil dahulu, baru ke hal yang lebih besar. Intinya untuk kepentingan umum atau banyak orang," pungkasnya.

Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen bersama lintas sektor tampak berbincang di sela-sela gotong royong

Selain di desa setempat, Air Bah juga menimbun sawah milik warga satu titik di Desa Tabeak Kauk, Kecamatan Lebong Sakti, sekitar 1 Hektare.

Saat ini material tanah longsor itu telah dibersihkan oleh warga, pemerintah desa hingga BPBD setempat. Untuk total kerugian masih dihitung. Namun diperkirakan kerugian kurang lebih 7 Hektare dan gagal panen diperkirakan 1,5 hektare.

"Tim dan rombongan sudah ke lokasi untuk mendata kerugian sekaligus melakukan perbaikan sementara," singkat Kalak BPBD Lebong, Tantomi melalui Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan, Hendera.

Tampak tanggul untuk mencegah aliran Air Tik Temiling