Sejak perang di Jalur Gaza meletus 7 Oktober lalu, pemerintah Amerika Serikat telah mengirimkan puluhan ribu bom dan senjata mematikan ke Israel.
- Asian Games Semakin Dekat, Presiden Kembali Tinjau Kawasan GBK
- Anniversary Perdana, Ini Capaian UDD PMI Provinsi Bengkulu
- Menteri Yohana Dorong Perempuan Papua Tingkatkan Industri Rumahan
Baca Juga
Dua pejabat AS mengungkap lebih dari 14.000 bom seberat 2.000 pon, 6.500 bom seberat 500 pon yang sangat merusak dan ribuan rudal 3.000 Hellfire telah diterima Israel untuk perangnya melawan Gaza.
Selain itu, ada 1.000 penghancur bunker dan 2.600 bom berdiameter kecil.
Data itu menunjukkan bahwa AS tidak menggubris seruan internasional yang mendesaknya untuk membatasi pengiriman senjata ke Israel.
“Meskipun angka-angka ini dapat dikeluarkan dengan relatif cepat jika terjadi konflik besar, daftar ini jelas mencerminkan tingkat dukungan yang besar dari Amerika Serikat untuk sekutu Israel kami,” kata Tom Karako, pakar senjata di Pusat Studi Strategis dan Internasional, menambahkan, seperti dimuat Reuters pada Sabtu (29/6).
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden pada hari Rabu (26/6) mengatakan sejak 7 Oktober Washington telah mengirimkan bantuan keamanan senilai 6,5 miliar dolar AS ke Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam beberapa pekan terakhir mengklaim bahwa Washington menahan senjata.
Tuduhan itu berulang kali dibantah oleh para pejabat AS meskipun mereka mengakui satu senjata berbahaya yang masih ditinjau.
Pemerintah Biden awalnya menghentikan pengiriman bom seberat 2.000 pon tersebut karena khawatir berdampak pada pemukiman Gaza.
Tetapi pejabat AS menyebut pengiriman itu tetap dilakukan. Padahal satu bom seberat 2.000 pon dapat menembus beton dan logam tebal, sehingga menciptakan radius ledakan yang luas.
Salah satu pejabat AS mengatakan Pentagon memiliki persediaan senjata dalam jumlah yang cukup dan telah bekerja sama dengan mitra industri AS yang membuat senjata, seperti Boeing Co dan General Dynamics, ketika perusahaan tersebut berupaya memproduksi lebih banyak senjata.
- Panwascam Dan PPK Diduga Ikut Bagikan Dana Politik Uang
- APBN Terus Bermasalah, Ekonom: Beban Rakyat dan Presiden Karena Warisan Utang Makin Besar
- Kementan Dorong Pertanian Modern