Makam Terancam Digusur Untuk Pelebaran Jalan, Warga Protes

Perwakilan Masyarakat Kelurahan Pekan Sabtu Saat Menyampaikan Aspirasi Dan Protes Terhadap Rencana Pelebaran Jalan Yang Mengancam Pemakaman Keluarga/RMOLBengkulu
Perwakilan Masyarakat Kelurahan Pekan Sabtu Saat Menyampaikan Aspirasi Dan Protes Terhadap Rencana Pelebaran Jalan Yang Mengancam Pemakaman Keluarga/RMOLBengkulu

Warga Kelurahan Pekan Sabtu, Kecamatan Selebar meradang setelah Taman Pemakaman Umum (TPU) Randa Manggis terancam digusur akibat rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melakukan pelebaran jalan.


Ketua Adat Kelurahan Pekan Sabtu, Muryadi Idris pun dengan lantang menolak keras rencana tersebut. Ia pun menegaskan jika para ahli waris pada pemakaman keluarga yang ada di lokasi tersebut menentang keras jika makam keluarga mereka harus dipindahkan.

"Kami menolak rencana pelebaran jalan ini kalau harus menggusur makam yang sudah ada. Kalau mengacu pada penjelasan pemerintah tadi, ada sekitar dua puluh makam lebih yang akan tergusur jika proyek pelebaran jalan itu tetap dilanjutkan," katanya kepada awak media, Selasa (8/06).

Disisi lain Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota, Dian Fizaily menyebut jika pelebaran jalan di lokasi tersebut baru sekedar wacana. Ia pun membenarkan jika timnya beberapa waktu lalu sudah diturunkan ke lokasi untuk melakukan pengukuran terkait rencana Pemkot membuat kota baru di wilayah Sebakul.

"Pelebaran jalan ini masih tahap perencanaan, artinya belum tentu dilaksanakan. Memang betul kita sudah pernah turun ke lokasi untuk mengukur luas jalan, karena ini penting untuk mendukung misi pak wallikota mengembangkan wilayah perkantoran di wilayah Air Sebakul," terangnya.

Sementara itu Anggota Komisi II DPRD Kota, Bambang Hermanto mengatakan jika pemerintah harus bijak menanggapi protes yang disampaikan masyarakat. Ia pun menyebut jika pemerintah kota sebaiknya memanfaatkan potensi yang ada untuk melakukan pelebaran jalan tanpa merugikan masyarakat.

"Pada dasarnya kami setuju dengan pelebaran jalan untuk mendukung perkantoran Merah Putih di Sebakul nantinya. Namun kalau harus mengorbankan masyarakat dengan menggusur makam, rasanya tidak perlu dan harus dihindari," tutupnya. [ogi]