Lomba Karya Jurnalistik JMSI Award Resmi Diperpanjang Hingga 22 November

Gelaran Lomba Karya Jurnalistik JMSI Award bertemakan "Bersemi Kala Pandemi" resmi diperpanjang hingga 22 November 2021. Setelah Panitia Pelaksana (PanPel) JMSI Award berhasil mengkonfirmasi kedatangan sejumlah tokoh nasional pada Malam Penganugerahan JMSI Award yang akhirnya disepakati dilaksanakan pada 5 Desember 2021. Dipilihnya tanggal 22 November sebagai batas akhir pengiriman karya juga menyesuaikan dengan momentum peringatan HUT Provinsi Bengkulu ke-53.


Dijelaskan Ketua PanPel JMSI Award Mahmud Yunus, pada saat launching JMSI Award 30 September 2021 lalu pihaknya telah menyampaikan bahwa khusus poin periode pendaftaran dan pengiriman karya memang masih bersifat tentative (sementara). Sebab masih dalam posisi melakukan komunikasi secara intensif dengan para pihak terkait kedatangan sejumlah tokoh nasional, pengurus pusat JMSI, dan pengurus daerah JMSI se-Indonesia.

"Alhamdulillah sudah ketemu kata sepakat bahwa Malam Penganugerahan JMSI Award digelar 5 Desember mendatang, InsyaAllah. Dikarenakan periode pendaftaran dan pengiriman karya dimulai 1 Oktober, kita pun langsung menyesuaikan dengan peringatan HUT Provinsi Bengkulu ke-53, karena program JMSI Award ini juga dalam rangka menyemarakkan HUT Provinsi Bengkulu, kita bersepakat memberikan waktu 53 hari dimulai 1 Oktober dan berakhir 22 November bagi rekan-rekan wartawan dan media untuk mengirimkan karyanya," jelas Mahmud di Sekretariat Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (PengDa JMSI) Bengkulu, Rabu, 27 Oktober 2021.

Tak hanya itu, PemRed Kontrass.co ini juga menginformasikan terkait Dewan Juri JMSI Award yang diisi tokoh-tokoh ternama yang tak diragukan lagi pengalamannya, kapasitasnya, dan kontribusinya terhadap dunia pers selama ini. Yakni Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (DK PWI) Ilham Bintang, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Internasional Dewan Pers Agus Sudibyo, Sekretaris Jenderal (Sekjen) JMSI Mahmud Marhaba, dan Ramon Damora, seorang sastrawan dan jurnalis dengan segudang prestasi.

Di sisi lain, juga terjadi perubahan pada penerima anugerah khusus JMSI Award. Kategori khusus hanya akan diberikan kepada tiga media anggota JMSI terbaik.

"Kategori khusus merupakan anugerah khusus bagi media siber jejaring JMSI se-Indonesia. Indikator penilaian awal untuk kategori khusus berdasarkan keikutsertaan pada lima kategori utama lomba (Tajuk, Indepth News, Feature, Foto, dan Video). Dalam artian anggota JMSI berpeluang menyabet anugerah ini jika mengirimkan karya di semua kategori," demikian Mahmud Yunus.

Sebelumnya, JMSI secara resmi telah meluncurkan “JMSI AWARD” dengan tema “Bersemi Kala Pandemi”. JMSI Award adalah anugerah karya jurnalistik bagi insan pers dan media massa, yang diformat dalam bentuk lomba karya jurnalistik yang acara puncak atau malam penganugerahannya nanti dilaksanakan bertepatan dengan momentum peringatan HUT Provinsi Bengkulu ke-53.

Program ini diselenggarakan dalam rangka memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap insan pers dan media massa yang telah berkontribusi aktif mendukung laju pembangunan, perlawanan terhadap pandemi Covid-19, dan merawat bingkai kebhinekaan dalam proses berdemokrasi di tanah air.

JMSI Award merupakan program kolaborasi bersama segenap elemen bangsa yang peduli terhadap insan pers dan media massa, yang diinisiasi Pengurus Daerah (PengDa) JMSI Provinsi Bengkulu yang kemudian disetujui oleh Pengurus Pusat JMSI menjadi event nasional dan berkelanjutan. Ke depan, provinsi lain di Indonesia akan menjadi tuan rumah JMSI Award yang waktu penyelenggaraannya menyesuaikan HUT masing-masing provinsi.

Dalam konteks Kebengkuluan, Ketua JMSI Bengkulu Riki Susanto mengatakan, JMSI Award juga digelar lantaran minimnya ruang apresiasi yang diberikan kepada para wartawan yang telah berjibaku mendukung laju pembangunan.

“Berangkat dari keprihatinan bersama, secara lokal isunya bahwa kami melihat minimnya ruang apresiasi yang diberikan, baik dari lembaga pers itu sendiri maupun lembaga pemerintahan juga pihak swasta, ini latar belakang secara lokal. Secara nasional tentu ide besarnya kita ingin menciptakan ekosistem pers yang baik dan profesional,” katanya saat memimpin Press Conference Launching JMSI Award, Kamis, 30 September 2021 di Mercure Hotels Bengkulu.

Lanjut Riki, JMSI Award mengusung tema Bersemi Kala Pandemi, dengan harapan membangun kembali optimisme insan pers dan media massa yang telah porak-poranda dihantam pandemi Covid-19.

“Tujuannya tentu kita ingin semua insan pers kembali optimis untuk menghadapi sekaligus melewati pandemi Covid-19 beserta dampaknya ini,” tukasnya.

Ditambahkan Sekretaris JMSI Bengkulu Doni Supardi, baginya JMSI Award adalah pesta (party) bagi insan pers dan media massa setelah dalam kurun waktu kurang dari dua tahun terakhir terus berjibaku dengan kerja-kerja jurnalistiknya di tengah ancaman kesehatan akibat wabah, belum lagi ditambah terpuruknya perekonomian.

“Sederhananya kenapa kita menggagas JMSI Award, kita ingin ajang ini menjadi party-nya kita-kita para insan pers dan media massa, kalau politisi punya pesta lima tahunan lewat pesta demokrasinya, kita juga lewat ajang ini jadi pestanya kita-kita,”

“Kita sudah menentukan tema Bersemi Kala Pandemi, itu juga untuk memperkuat salah satu latar belakang kenapa kita menggelar JMSI Award, ya kondisi dalam dua tahun terakhir, karena mau tidak mau, suka tidak suka, saya banyak ngobrol dengan teman-teman wartawan ataupun pelaku pers lainnya, kita sangat terdampak Covid-19 ini, sangat-sangat terdampak, harapan kita melalui event ini kembali menumbuhkan semangat-semangat kita untuk kemudian kita berkarya,” tandas Doni. [JMSI]