Kesenjangan akses vaksin bukan hanya terjadi di dunia tapi juga di Indonesia. Hal ini diakui Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat mengikuti rapat dengan Komisi IX DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu siang (25/8).
- Wisata Dibuka Saat Libur Lebaran, Pengunjung Diwajibkan Sudah Vaksin Kedua
- Buka Gerai Vaksinasi Dikantor Pos, Dinkes Dan BINDA Kejar Target Capaian Vaksin
- Geser Empat Kabupaten, Vaksinasi Lebong Tembus Target Nasional
Baca Juga
Budi menyebutkan lima daerah yang paling sedikit mendapat akses vaksin Covid-19 hingga hari ini. Di mana, daerah tersebut tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Papua.
"Beberapa daerah yang memang agak tertinggal itu ada di bawah, yang paling rendah ada Lampung, Maluku Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, dan Papua," ungkap Budi.
Mengetahui hal tersebut, Budi berkomitmen untuk memperbaiki akses vaksin bagi masyarakat di seluruh bagian Indonesia. Katanya, pihaknya akan berusaha meningkatkan cakupan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 termasuk di lima provinsi tersebut.
Terlepas dari persoalan kesenjangan vaksin tersebut, Budi menuturkan capaian vaksinasi yang dimulai pada 13 Januari hingga 8 Juli 2021 sudah mencapai 50 juta warga. Dari situ, dirinya kembali mematok target cakupan vaksinasi pada akhir Agustus ini bisa mencapai 100 juta dosis.
"Jadi 50 juta berikutnya kita dapat capai empat sampai lima minggu, sehingga perkiraan kami di akhir tahun bisa mencapai 300 jutaan," tuturnya.
"Sehingga angka 400 juta sesudah ditambah target anak-anak usia 12 sampai 17 kita bisa selesaikan di sekitar Januari-Februari 2022, satu tahun setelah kita laksanakan 13 Januari 2021," demikian Budi.
- Wisata Dibuka Saat Libur Lebaran, Pengunjung Diwajibkan Sudah Vaksin Kedua
- Buka Gerai Vaksinasi Dikantor Pos, Dinkes Dan BINDA Kejar Target Capaian Vaksin
- Geser Empat Kabupaten, Vaksinasi Lebong Tembus Target Nasional