Libur Lebaran, Warga Ngotot Masuk Waterfall Ketenong

RMOLBengkulu. Meskipun akses keluar masuk air terjun atau yang sering disebut Waterfall di Desa Ketenong, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, memprihatinkan. Namun, ratusan pengunjung tetap ngotot memasuki wisata tersebut.


RMOLBengkulu. Meskipun akses keluar masuk air terjun atau yang sering disebut Waterfall di Desa Ketenong, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, memprihatinkan. Namun, ratusan pengunjung tetap ngotot memasuki wisata tersebut.

Pantauan RMOL Bengkulu, memasuki hari lebaran keempat ini ratusan pengunjung mulai memadati Air terjun Ketenong, sejak pukul 11.05 WIB, Sening (18/6).

Keinginan warga untuk berjalan kaki hingga 1 jam lebih tersebut bisa dibilang wajar. Pasalnya, air terjun dengan ketinggian sekitar 100 meter lebih tersebut banyak menawari sensasi. Tingkatan air mengalir melalui formasi bebatuan dimana ketinggian masing-masing sekitar 2,5 Meter. Merasa takjub ketika melihat pemandangan alam yang indah pasti sering kali kita alami.

Walaupun jarang terdengar wilayah itu kerap disebut surganya para wisatawan. Benar saja, sejumlah mata air di wilayah Kecamatan Pinang Belapis, selalu menyihir orang-orang untuk betah berlama-lama main air.

Keberadaan air terjun nan cantik ini akan begitu memberi kesan mendalam karena berada di antara rerimbun hijau Taman Nasional Kerinci Seblat.

Perjalanan dari bandara Fatmawati, Kota Bengkulu menuju wilayah Kecamatan Pinang Belapis, sekira memakan waktu 5 jam dengan jarak kurang lebih 96 km.  Perjalanan bisa menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi. Sedangkan, untuk tiba dilokasi  pengunjung harus berjalan kaki dari Desa Ketenong I dengan jarak kurang lebih 2 Km.

Menurut Darus Sani, penduduk setempat, Air Terjun Ketenong menciptakan kabut air di sekelilingnya. Proses itulah yang menjadi keistimewaan Air Terjun Ketenong berembun. Ketika sinar Matahari menyinari butiran uap air yang melayang di udara seolah berbentuk kabut dan menciptakan kemilau cahaya warnai-warni bagaikan pelangi. "Banyak penduduk sekitar yang kesitu. Karena, banyak orang luar daerah belum tahu," singkatnya.

Ditambahkan Sani, jumlah pengunjung meningkat dihari lebaran ke empat. Meskipun, hanya melewati jalan setapak. "Walaupun belum ada pengelola. Sebagian pengunjung berinisiatif menitipkan kendaraan dengan warga sekitar," demikian Sani. [ogi]