Kuota Pupuk Subsidi di Lebong Tahun 2023 Berubah

Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen didampingi Kadis Pertanian dan Perikanan, Hedi Parindo saat sidak kuota pupuk subsidi di Kecamatan Lebong Sakti/RMOLBengkulu
Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen didampingi Kadis Pertanian dan Perikanan, Hedi Parindo saat sidak kuota pupuk subsidi di Kecamatan Lebong Sakti/RMOLBengkulu

Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong, memastikan usulan kuota pupuk pada tahun anggaran (TA) 2023 mendatang bakal berubah.


Hal itu untuk mengantisipasi kenaikan permintaan pada musim tanam kedua (MT2) pada tahun 2023 mendatang.

Kadis Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lebong, Hedi Parindo menyebutkan, untuk realokasi kuota  pupuk subsidi dan nonsubsidi di Kabupaten Lebong bertambah.

Perseroan menggenjot ketersediaan stok pencadangan pada gudang-gudang penyaluran pupuk bersubsidi mencapai empat kali lipat.

Dia merincikan, pada musim tanam kedua tahun 2022 ini total pupuk subsidi yang dialokasikan 1.481 ton pupuk erea meningkat menjadi 2.101 ton, Ponska sebanyak 1.337 ton naik menjadi 1.587 ton. Sedangkan, pupuk lainnya seperti SP36, ZA dan Organik tidak terlalu naik dan turun lantaran sedikit permintaan.

Hal itu berdasarkan SK Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lebong Nomor 16 tahun 2022 tentang Realokasi Ke III (Tiga) Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Kabupaten Lebong Tahun Anggaran 2022.

"Untuk tahun 2023 kita sudah berkoordinasi dengan PT Pupuk Indonesia, alokasi (pupuk subsidi) tahun depan lebih banyak. Karena ada peningkatan sasaran," ujar Hedi, belum lama ini.

Dia menambahkan, untuk luasan sawah MT2 tahun ini ditargetkan meningkat. Mulai dari hanya menyentuh 200 Hektare (HA) tahun 2022 meningkat menjadi 1.000 Ha pada tahun 2023.

"Untuk produktifitas MT2 untuk tahun ini mencapai 200 Ha. Sehingga ada peningkatan. Tahun depan target kita sampai 1.000 Ha," ucapnya.

Sementara itu, untuk memperluas MT2 tahun depan menjadi 1.000 Ha ia akan menerjunkan penyuluh di desa-desa.

"Untuk penyuluh kita sudah standby di lokasi. Tahun depan kita ada penambahan, apakah itu berupa pengangkatan THLT. Karena tiap tahun penyuluh kita menurun," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen meminta Disperkan Lebong memantau stok pupuk subsidi di daerah itu.

Sebab, petani yang belum masuk dalam kelompok tani yang menjadi kendala. Harapannya begitu ada informasi seperti itu, pastikan petani itu masuk ke kelompak tani atau tidak.

Carles menambahkan, untuk harga het tertinggi pupuk yang ada di Lebong sudah sesuai dengan harga pemerintah.

"Kita sudah minta pertanian menerjunkan timnya agar tetap pantau ketersediaan pupuk dan MT1," demikian Carles.