Kredit Bank Tumbuh 10,71 Persen, Ini Faktornya Versi OJK

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Setelah dicermati pemasalahan perbankan di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat menyebutkan bahwa tantangan utama yang dihadapi sektor keuangan masih datang dari geopolitik. Meskipun kredit Bank tumbuh mencapai 10,71 persen per Juli 2022 serta tumbuh juga net interest margin (NIM) 4,72 persen.


Meski demikian, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyatakan bahwa menjadi tantangan juga bagi lembaga tersebut untuk menjaga sektor keuangan di Indonesia.

Bahkan, menurutnya, jangan sampai ketidakpastian itu membuat gejolak perekonomian global dalam menjaga stabilitas sektor keuangan. 

"Dengan menjaga keseimbangan stabilitas sektor jasa keuangan itu sendiri, seiring menjaga momentum pemulihan ekonomi yang harus dijaga dengan baik," ujarnya di Jakarta pada Rabu (31/8).

Disisi lain, ia menjelaskan, saat ini kredit perbankan mampu tumbuh 10,71 persen secara tahunan menjadi Rp5.159,3 triliun per Juli 2022. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun bank naik 8,59 persen secara tahunan menjadi Rp7.564 triliun per Juli 2022.

"sektor perbankan masih terjaga", tambahnya.

Kemudian, lanjutnya, untuk profitabilitas, perbankan Indonesia berhasil membukukan net interest margin (NIM) di level 4,72 persen di Juli 2022. Naik dari bulan sebelumnya di posisi 4,69 persen.

"Tingkat efisiensi yang dilakukan oleh perbankan terutingkat efisiensi yang dilakukan oleh perbankan terus membaik. Ini tercermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di posisi 78,46 persen per Juli 2022,' tandasnya.

Diketahui pula, Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di posisi 2,9 persen. Sedangkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di level 25 persen.