KPK Dalami Dugaan Korupsi Soal Jalan Rusak di Lampung, Bengkulu Bagaimana?

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri/RMOL
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri/RMOL

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, memastikan akan menindaklanjuti ketika ditemukan ada dugaan tindak pidana korupsi terkait jalan rusak di Provinsi Lampung.


Hal itu disampaikan Firli saat ditanya perkembangan tindak lanjut dari KPK terkait jalan rusak yang sempat menjadi sorotan publik hingga pemerintah pusat.

"Sebenarnya kalau Korsup itu dalam rangka koordinasi pencegahan. Tetapi begitu nanti ada hasilnya, betul telah ada dugaan tindak pidana korupsi, tentu penindakan yang akan menindaklanjuti. Mulai dari penyelidikan sampai dengan penyidikan, itu perlu dilakukan," ujar Firli kepada Kantor Berita Politik RMOL usai memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis pagi (1/6).

Firli menambahkan, pada prinsipnya, seluruh laporan yang disampaikan masyarakat atau yang diterima pihaknya langsung, dipastikan akan dilakukan pendalaman hingga ditemukan adanya peristiwa pidana korupsi.

"Setelah kita tahu ada peristiwa korupsi, siapa orangnya, apakah dia aparat penegak hukum atau dia adalah penyelenggara negara," pungkas Firli.

Informasi lain, tak hanya Provinsi Lampung yang mengalami kerusakan parah di Pulau Sumatera. Di Provinsi Bengkulu, jalan pun tak luput dari kerusakan parah.

Seperti halnya jalan kewenangan Provinsi di Lebong mencapai 81.100 meter dalam keadaan rusak, yakni Air Dingin menuju Muara Aman dengan panjang 35.000 meter, Muara Aman menuju Tambang Sawah dengan panjang 15.000 meter, Tambang Sawah menuju Ketenong 16.000 meter, Batas Utara Atas Tebing Muara Aman dengan panjang 15.100 meter.

Prihatin dan kesal dengan kondisi jalan yang rusak parah dan tidak segera diperbaiki, sejumlah pelajar di ruas jalan Tambang Saweak menuju Ketenong, Kecamatan Pinang Belapis, nekat memancing ikan pada kubangan yang berada di tengah jalan provinsi yang rusak.

Beberapa lubang besar tampak mengganggu para pengguna jalan. Setiap melintasi jalan berlubang, para pengendara harus menurunkan laju kendaraannya karena tidak mengetahui kedalaman lubang saat tergenang air.

Para pelajar itu berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, bisa segera memperbaiki kerusakan jalan tersebut. Hal ini dikarenakan tak sedikit pengendara motor yang terjatuh ke dalam lubang jalan tersebut akibat kondisi jalan yang rusak.

Tak hanya itu, akibat kondisi itu para sopir angkutan desa (angdes) memilih mencari penumpang lain. Imbasnya, para pelajar yang kerap menggunakan jasa angdes malah terganggu proses belajar.

Bahkan, gambar empat pelajar jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini diabadikan pada Senin (15/5) lalu sekitar pukul 10.55 WIB.

Ketua Garbeta Kabupaten Lebong, Edwar Mulfen menyebutkan, warga mengaku bersyukur karena Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah berjanji akan melakukan perbaikan jalan tersebut.

Kendati demikian masyarakat masih merasa belum puas sebab dinilai lamban dalam penanganan jalan tersebut.

"Viral dulu baru diperbaiki. Ini jelas penanganan lamban," ucapnya.

Tak hanya itu, ia juga mengkritik anggota DPRD Dapil Lebong yang seyogianya putra-putri daerah Lebong. Hanya saja, ia mengaku, wakil Lebong di Provinsi itu tidak becus. Termasuk Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah.

Apalagi dorongan perbaikan jalan itu bukan berkat dorongan legislatif. Namun, berkat diviralkan masyarakat lalu diperbaiki pemprov.

"Dewan kita di provinsi juga tidak becus. Jangan seolah-seolah jalan ini akan diperbaiki berkat dorongan mereka. Ini murni dorongan publik," jelasnya.