Proses pembelajaran tatap muka di Kota Bengkulu masih dilakukan secara bertahap. Meski saat ini status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah turun ke level 2, pemerintah belum memutuskan untuk menerapkan kebijakan tatap muka secara menyeluruh.
- Banyak Keluhan, RSUD Bangun Sumur Bor Hingga Trafo Listrik
- 23 Pejabat Eselon II Dievaluasi, Pejabat Tak Cakap Bakal Diganti
- Gaungkan KNPI Kota Bengkulu, Supratman Jurnalis Bengkulu Jadi Plt
Baca Juga
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bengkulu, Nopri Walihan mengatakan jika saat ini pihaknya masih menerapkan KBM secara bertahap terbatas meski grafik perkembangan covid-19 sudah jauh menurun. Hal ini dilakukan untuk mencegah cluster penularan baru di lingkungan sekolah.
"Kami berpedoman pada edaran walikota terkait pembelajaran tatap muka masih 50 persen, sisanya dilakukan secara daring. Kita lihat perkembangan kedepan, mudah-mudahan pandemi ini segera berlalu dan aktivitas di sekolah bisa berjalan normal," katanya kepada awak media, Rabu (22/09).
Lebih lanjut, Nopri menyebut jika pihaknya tetap akan menerapkan kebijakan KBM tatap muka secara bertahap meski status PPKM Kota Bengkulu kembali turun level ataupun ditetapkan menjadi zona hijau.
"Kalaupun nanti ini sudah ditetapkan pemerintah menjadi endemik, kita tetap terapkan KBM normal secara bertahap. Misalnya 75 persen tatap muka, sisanya daring. Kita tidak bisa serta merta langsung membolehkan seluruhnya belajar tapa muka untuk menghindari kerumunan berlebih," tutupnya.
Nopri berharap agar semua pihak dapat bekerjasama mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar situasi pandemi segera berlalu.
"TK dan PAUD sama, semuanya harus mengikuti aturan berdasarkan edaran yang telah disampaikan," tutupnya. [ogi]
- Tersisa 30 Miliar, RSHD Minta Klaim Dana Covid-19 Segera Dicairkan
- Kartu Vaksin Jadi Syarat Lolos Penyekatan PPKM Kota Bengkulu
- 23 Pejabat Eselon II Dievaluasi, Pejabat Tak Cakap Bakal Diganti