Ketua KPK Ingatkan Kepala Daerah Tidak Persulit Izin Usaha

Ketua KPK Firli Bahuri saat membuka webinar Mencegah Korupsi: Mengikis Suap di Perizinan Perumahan/Repro
Ketua KPK Firli Bahuri saat membuka webinar Mencegah Korupsi: Mengikis Suap di Perizinan Perumahan/Repro

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berharap para pemangku kepentingan dan kepala daerah tidak mempersulit investasi agar daya beli masyarakat tinggi.


Hal itu disampaikan langsung oleh Firli saat membuka acara Webinar Antikorupsi Badan Usaha bertema "Mencegah Korupsi: Mengikis Suap di Perizinan Perumahan" secara virtual, Selasa (2/11).

Acara webinar ini juga dihadiri secara virtual oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono; Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid; Ketua Real Estate Indonesia (REI), Totok Lusida; Ketua APERSU, Junaidi Abdillah; Walikota Makassar, M. Ramdhan Pomanto; Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie; dan Walikota Depok, Mohammad Idris.

Firli mengatakan, sektor infrastruktur dan perumahan yang juga menjadi perhatian KPK, memberikan andil besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan membangkitkan ratusan industri yang berpengaruh dengan sektor perumahan dan infrastruktur.

"Tentu kita ingin mengajak setiap anak bangsa, setiap pihak yang bergerak di bidang infrastruktur dan perumahan tidak ada yang terlibat kasus-kasus korupsi," ujar Firli dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/11).

Sehingga, Firli berharap, para pemangku kepentingan, kepala daerah untuk tidak mempersulit izin usaha.

"Bikin dan buat kemudahan usaha. Buka investor seluas-luasnya," tegas Firli.

Karena kata Firli, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi hanya tiga faktor, yaitu belanja APBN dan APBD, konsumsi masyarakat, dan investasi.

"Investasi menjadi kata kunci penting. Karena dengan investasi mudah, maka akan membuka lapangan pekerjaan. Dengan lapangan pekerjaan yang terbuka, maka tentu lah akan berpengaruh terhadap pendapatan, pendapatan masyarakat meningkat tentu lah juga akan meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat," jelas Firli.

Dengan demikian, juga akan berpengaruh terhadap kesejahteraan, kecerdasan, sehingga cita-cita untuk mewujudkan Indonesia maju, Indonesia yang sejahtera, Indonesia yang adil makmur, Indonesia yang cerdas, dan Indonesia yang membanggakan bagi seluruh rakyatnya, bisa diwujudkan.

"Saya berharap dari webinar hari ini memberikan solusi yang tepat supaya tidak terjadi praktek-praktek korupsi, pada gilirannya, Indonesia bebas dari korupsi," pungkas Firli sembari membuka resmi acara webinar ini.