Kesehatan Baasyir Dikawal Pemerintah

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto meminta pemindahan terpidana terorisme Abu Bakar Baasyir ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Klaten, Jawa Tengah tak dibesar-besarkan. Dia menegaskan keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan kemanusiaan.


 Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam)  Wiranto meminta pemindahan terpidana terorisme Abu Bakar Baasyir ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Klaten, Jawa Tengah tak dibesar-besarkan. Dia menegaskan keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan kemanusiaan.

"Jadi spekulasi akan ada tahanan rumah, ada amnesti, grasi sementara tidak ada. Saya harap selesai jangan terus dimunculkan," kata dia di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa, (6/3) seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.

Alasan lain pemindahan tersebut, lanjut dia, adalah kondisi kesehatan Baasyir yang semakin menurun lantaran usianya sudah lanjut.

"Presiden pesannya adalah pertimbangan kemanusiaannya. Yang bersangkutan sudah tua,  kesehatannya sudah menurun, maka tentunya pertimbangan kesehatan agar tetap sehat di penjara ini yang utama," jelas Purnawirawan jenderal TNI.

Dia menekankan pemerintah tetap melakukan pengecekan kesehatan Baasyir walau sudah tak lagi berada di Lapas Gunung Sindur, Jawa Barat.

"Kalau perlu dengan heli bawa ke rumah sakit," jelasnya.

Wiranto menegaskan, pemerintah tetap menjunjung asas kemanusiaan dan tidak  mengabaikan proses hukum yang harus dijalani  Baasyir.

"Sehingga ada keseimbangan, maka keputusan itu dipindahkan di rumah tahanan, bukan di rumah yang dekat dengan kampung halaman. Jadi lebih mudah sodaranya besuk, lebih muda berkomunikasi dengan familinya. Perlakuannya tetap sama di rumah tahanan, pengawasan dan perlakuan tetap sama," tandasnya. [nat]