Kerugian Banjir di Rejang Lebong Capai Rp 2 Miliar

Tampak rumah di dusun curup banjir/Ist
Tampak rumah di dusun curup banjir/Ist

Pascabanjir yang melanda wilayah Kabupaten Rejang Lebong, tidak hanya meninggalkan dampak terhadap pemukiman penduduk dan area persawahan.


Namun juga sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan, mengalami kerusakan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mendata ada 24,5 hektare sawah milik warga di Kabupaten Rejang Lebong rusak akibat banjir, sejak Rabu 31 Agustus 2022 lalu. 

Terbaru dari data yang dihimpun pada Jum'at (2/9) di Kelurahan Dusun Curup, Kecamatan Curup Utara ada 10 hektare sawah milik warga yang rusak akibat banjir, total sawah yang rusak ada 34,5 hektare. 

Daerah terdampak banjir itu ada di wilayah Kelurahan Dusun Curup, Desa Cawang Lama, Desa Kayu Manis, Desa Dusun Sawah, dan Kelurahan Talang Benih. 

"Di RT 1 RW 1 Kelurahan Dusun Curup ada 17 KK dan 10 hektare sawah yang terendam banjir," ucap M Azhari, pada Sabtu (3/9). 

Sementara dari data BPBD Kabupaten Rejang Lebong mencatat, di Desa Dusun Sawah ada 3,5 hektare sawah yang terdampak, jembatan putus dan 3 korban. 

Lalu, di Kelurahan Talang Benih ada 45 KK terendam banjir, 1 hektare sawah serta kolam ikan. 

Kemudian Desa Cawang Lama, jembatan gantung putus, sarana wisata 29 pondok rusak dan 20 hektare sawah terendam banjir. 

Total keseluruhan yang terdampak banjir 62 KK, 34,5 hektare sawah, sarana wisata 29 pondok, 3 korban, 2 jembatan putus dan 2 unit kendaraan dengan kerugian materil mencapai Rp 2 miliar lebih. 

Sementara itu, Bupati Rejang Lebong, Syamsul Efendi menjelaskan, saat ini pihaknya belum memiliki anggaran untuk pembangunan pelapis tebing tersebut.

"Kami belum bisa pastikan melakukan pengerukan sungai itu," kata Syamsul, pada Jumat (2/9).

Menurutnya, anggaran APBD-P Pemerintah kabupaten Rejang Lebong sudah diketok palu dan hal ini yang membuat pihaknya tidak ada anggaran.

Ia juga mengingatkan kepada warga yang terdampak banjir, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan saat hujan deras.

"Dalam hal ini kami tetap berusaha mencari anggaran mungkin dari dana DAK atau anggaran yang lain, dan kami juga berupaya membuat program untuk nanti aliran sungai ini dapat menampung air," tutupnya.