Kenaikan Harga Tiket Pesawat Semena-mena

RMOLBengkulu. Untuk mempercepat upaya penurunan tiket pesawat, Men­teri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membawa persoalan itu ke Kementerian Koordinator Perekonomian. Harapannya, proses pengam­bilan keputusan bisa dilakukan dengan cepat. Karena, masalah itu menyangkut banyak in­stansi lain.


RMOLBengkulu. Untuk mempercepat upaya penurunan tiket pesawat, Men­teri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membawa persoalan itu ke Kementerian Koordinator Perekonomian. Harapannya, proses pengam­bilan keputusan bisa dilakukan dengan cepat. Karena, masalah itu menyangkut banyak in­stansi lain.

"Tadi saya laporkan tarif (pesawat) belum kondusif, ka­mi minta kepada Kementerian Perekonomian dan Kemente­rian BUMN untuk turut serta juga mengatur tarif dari pen­erbangan," ujar BKS-sapaan akrab Budi Karya melakukan Rapat Koordinasi Ramadan di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, kemarin.

BKS menuturkan, enko Perekonomian Darmin Nasu­tion bersedia mengambil alih persoalan ini. Pihaknya kini tinggal menunggu arahan Ke­menko Perekonomian.

Sementara soal keterlibatan Kementerian BUMN, papar BKS, karena berkaitan dengan Garuda Indonesia. "Garuda ini market leader di situ, kalau dia menetapkan tarif batas atas maka yang lain ikut. Tapi kalau dia turun sebagian, yang lain juga akan turun," katanya.

BKS mengungkapkan, den­gan Kemenkoperekonomian yang kini memimpin penan­ganan masalah tiket, rencana Kemenhub bertemu maskapai dibatalkan dahulu. "Kalau udah begini saya nunggu pak menko aja, nggak usah ke­temu," tegasnya.

Menko Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, untuk menyelesaikan masalah tiket, perlu ada aturan yang jelas mengenai batas atas dan bawah harga tiket pesawat. Hal itu diperlukan agar ke­naikan tiket tidak dilakukan secara semena-mena.

"Karena biasanya jelang Idulfitri dia naik lagi. Ini perlu diselesaikan agar tidak ber­dampak pada inflasi," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Kemen­terian Perhubungan Djoko Sasono menemukan indikasi adanya pergeseran pola perg­erakan penumpang akibat ma­halnya tiket pesawat. Penump­ang banyak yang beralih dari angkutan udara ke angkutan laut. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]