Kementan Dorong Pertanian Modern

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo/Net
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo/Net

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan sektor pertanian maju, mandiri, dan modern menjadi salah satu arah tujuan yang ingin dicapai.


Pertanian maju ditandai dengan peningktan produktivitas. Sementara pertanian mandiri adalah pemanfaatan sumber daya secara optimal, dan pertanian modern ditandai pemanfaatan teknologi. 

Percepatan pembangunan pertanian menuntut teknologi digital yang maju dan modern berbasis Internet of Thing (IoT), Robot Construction, dan Artificial Intellegence (AI). Teknologi tersebut memudahkan dalam setiap pengambilan keputusan. 

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, inovasi teknologi memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian karena mampu meningkatkan produktivitas dan produksi, mengurangi biaya produksi, meningkatkan nilai tambah produksi.

"Inovasi juga mampu merespons perubahan lingkungan strategis yang terjadi dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” katanya dalam Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) edisi Spesial Volume 21, Rabu (23/6).

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengimbau para insan pertanian untuk cermat melihat peluang. 

Dedi menegaskan, pihaknya selalu siap memberikan pendampingan pada insan pertanian yang ingin sukses mengelola sektor pertanian, serta memanfaatkan industri 4.0 untuk kepentingan pertanian.

"Mereka harus menguasai seluruh inovasi teknologi pertanian, menguasai peluang pasar, bila perlu melakukan market intelijen," tandas Dedi. 

Dalam kesempatan tersebut, Dedi juga membeberkan percepatan regenerasi petani yang saat ini menjadi fokus pihaknya. Kementan, kata Dedi, menargetkan ada 2,5 juta petani milenial pada tahun 2024 mendatang. 

Salah satu wujud keseriusan dalam mengejar target itu adalah mulai bermunculannya startup milenial di bidang pertanian.

Dalam MSPP edisi Spesial Volumi 21 itu juga dipaparkan data ekspor pertanian Indonesia. Pada periode Januari - April 2021, ekspor pertanian tumbuh 34,97%, mencapai Rp. 189,09 triliun. Angka ini lebih tinggi dari periode yang sama di tahun 2020 yang mencapai Rp 140,10 triliun.