Kemakmuran Semua Desa 20 Tahun Lagi

RMOL. Anggaran dana desa (DD) yang begitu besar akan mendorong pertumbuhan dan kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui program tersebut di prediksi, Indonesia akan makmur dan sejahtera dalam kurun waktu 10-20 tahun mendatang.


RMOL. Anggaran dana desa (DD) yang begitu besar akan mendorong pertumbuhan dan kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui program tersebut di prediksi, Indonesia akan makmur dan sejahtera dalam kurun waktu 10-20 tahun mendatang.

Begitu disampaikan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO), pada seminar 'Implemntasi UU Desa untuk Kedaulatan Desa" di Kotamobagu, Sulawesi Utara, Kamis (12/4).

"Saya yakin, dalam waktu 10 sampai 20 tahun ke depan, ada kejutan yang membanggakan hati. Bila rencana besar ini dilaksanakan dengan baik, kita akan melihat lonjakan pendapatan masyarakat desa secara signifikan," ujarnya.

UU Nomor 6/2014 tentang Desa mengatur seluruh program yang masuk ke desa, termasuk pemberdayaan dan pengelolaan secara mandiri oleh pemerintah dan masyarakat desa. Kemudian, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigras juga menerapkan sejumlah program unggulan seperti One Village One Product, Embung Air Desa, dan Badan Usaha Milik Desa (BumDes). Secara bertahap. Pemerintah mengalokasikan dana kepada seluruh desa. Tahun 2017, total alokasi dana desa mencapai Rp 60 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 28 persen dari tahun sebelumnya," jelas dia.

Kata OSO, hasil penyaluran dana desa ini sudah mulai kelihatan. Di antaranya adalah turunnya gini rasio sebesar 0,02 dari 0,34 di 2014 menjadi 0,32 di 2017. Jumlah penduduk miskin juga berkurang dari 17,7 juta (14,09 persen) di 2014 menjadi 17,1 juta (13,93 persen) di 2017.

"Saat ini, jika membayangkan kata 'desa', pikiran orang akan melayang ke daerah-daerah terkebelakang di atas gunung atau kampung nelayan di pesisir pantai. Tapi, saya punya keyakinan, dalam tempo 10 sampai 20 tahun dari sekarang, desa akan menjadi pilar unggulan perekonomian nasional," ucapnya.

Senator asal Kalimantan Barat ini menambahkan, pertumbuhan perekonomian di desa juga akan mendongkrak perekonomian di kota. Pengembangan potensi ekonomi dan kemandirian di desa akan melahirkan lapangan pekerjaan baru yang melahirkan efek berganda terhadap kota-kota di sekitarnya.

"Jaringan distribusi produk dari desa secara otomatis akan menciptakan lapangan kerja baru. Dampak ekonominya akan terus tumbuh secara berantai sampai ke kota-kota," tandasnya.

Selepas acara, OSO melakukan blusukan ke desa yang menjadi prokek desa padat karya yaitu Desa Bilalang Satu, Kotamobagu, Sulawesi Utara. OSO blusukan di dampingi Menteri Desa Eko Putro Sandjojo serta sejumlah senator. Di sana, OSO meninjau sejumlah proyek pembangunan dengan menggunakan becak motor (bentor).

Dalam kesempat itu, ia menegaskan, penggunaan dan pengalokasian dana desa harus diawasi. "Progam ini harus diawasi DPD, DPRD, masyarakat, dan insan pers, agar tidak terjadi penyimpangan. Jika program ini berjalan baik, peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat bukan sekadar retorika," tandasnya dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [nat]