Keberadaan Warga Kota Baru yang Hilang Masih Misterius, Tim Rescue Gelar Salat Hajat

Tim rescue atau penyelamat saat melaksanakan salat hajat/RMOLBengkulu
Tim rescue atau penyelamat saat melaksanakan salat hajat/RMOLBengkulu

Warga Desa Kota Baru Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong, saat ini tengah bersedih. Pasalnya, Zulkarnain salah satu warganya menghilang secara misterius.


Ia menghilang 3 hari yang lalu atau pada Jum'at (21/2) lalu. Pasca pamitan ke kebun untuk mengangkut kayu di kawasan Air Paliak, ia tidak kembali ke rumah.

Seluruh elemen di Kecamatan Uram Jaya, kembali melakukan pencarian terhadap pria beristri dua anak saat mencari kayu di perkebunan miliknya di kawasan Air Paliak.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh warga, yakni mengaji, hingga salat hajat. Namun, hingga kini Minggu (23/4) belum ada tanda-tanda Zulkarnain ditemukan.

Salah satu relawan, Hendri Bugie mengaku, warga mencari hingga 1 jam perjalanan kaki dari kawasan hutan.

"Kita masih dihutan, kira-kira satu jam perjalanan kaki," ujar Bugie sapaan akrabnya kepada RMOLBengkulu.

Berbagai spekulasi pun bermunculan, mulai dari ayah anak dua ini oleh mahluk gaib hingga ia pergi karena alasan ekonomi.

"Tadi sembari istirahat sembari melaksanakan salat Hajat," singkatnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lebong, Tantomi menambahkan, hari pertama pencarian dilakukan selepas isya sampai dengan pukul 02.00 WIB, Jum'at (21/4) dan hasilnya nihil. 

Kemudian untuk pencarian di hari kedua Sabtu (22/4) dilakukan sejak pagi pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB, juga dengan hasil nihil.

"Kita sudah koordinasi dengan Basarnas, tim mereka akan menunggu info detail dari kita tentang peristiwa sebenarnya terhadap korban," ungkapnya.

Ia mengaku, hari ketiga ini pihaknya sudah melaporkan kepada Basarnas Bengkulu agar membantu korban hilang tersebut. Namun, Basarnas butuh informasi lengkap.

"Basarnas menunggu info detail karrna mau disesuaikan dengan keahlian tim yang akan diturunkan," bebernya.

Lebih jauh, jejak korban masih misterius. Tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. Termasuk di pondok korban tidak ditemukan aktivitas.

Selanjutnya, operasi dilakukan dengan metode pemantauan kawasan Air Paliak dari hulu ke hilir sungai, serta mencari dengan berjalan kaki ke areal perkebunan.

"Korban saat ini belum bisa kita prediksi dan belum ada petunjuk tidak pulangnya kerumah penyebabnya apa. Apakah benar d dalam hutan kecelakaan di air, atau karena binatang buas dan sebagainya," demikian Tantomi.