Kapolri: Aksi Teror Di Indonesia Terjadi Karena ISIS Terdesak

RMOLBengkulu. Rangkaian aksi bom yang terjadi di Indonesia, mulai dari kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok hingga di Surabaya, terkait dengan jaringan ISIS.


RMOLBengkulu. Rangkaian aksi bom yang terjadi di Indonesia, mulai dari kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok hingga di Surabaya, terkait dengan jaringan ISIS.

Aksi teror itu dilakukan karena ISIS pusat tengah dalam desakan dan mereka memerintahkan seljaringan di seluruh dunia untuk beraksi.

Begitu kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam jumpa pers di Mapolda Jatim, Senin (14/5).

Dia menjelaskan bahwa sel ISIS yang paling bereaksi di Jawa Timur adalah jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) cabang Surabaya. Sel ini dipimpin oleh Dita Oepriarto yang kemarin bersama keluarganya meledakan bom di tiga gereja di Surabaya.

Kelompok ini melakukan langkah-langkah secara tertutup untuk melakukan serangan dengan mempersiapkan bom," kata Tito.

Sementara ledakan di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo terjadi di hunian milik Anton, teman dekat Dita. Keduanya, aktif berhubungan dan pernah berkunjung ke lapas napi terorisme tahun 2016.

"Pelaku Anton ini merupakan teman dekat saudara Dita pelaku bom bunuh diri di Gereja di Jalan Arjuna,” urainya.

Tito menjelaskan bahwa perintah ISIS pusat untuk melakukan aksi juga terjadi di pusat Kota Paris pada Sabtu (12/5). Aksi itu dilakukan oleh Khamzat Asimov, seorang warga Perancis yang lahir pada tahun 1997 di Republik Chechnya, Rusia. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]