RMOLBengkulu. Menjelang pelaksanaan Pemilu 2019, polisi ingin kondisi Provinsi Bengkulu tetap kondusif. Polisi pun mengajak masyarakat bumi rafflesia untuk memerangi hoax.
- Dikbud Tancap Gas Jalankan Kegiatan Rp 27,5 Miliar
- PT SIL Kembali Serap TBS Sawit Petani, Tapi...
- Para Ahli Hukum Pidana dan Perlindungan Masyarakat FH Unib Beri Edukasi Soal Bullying
Baca Juga
RMOLBengkulu. Menjelang pelaksanaan Pemilu 2019, polisi ingin kondisi Provinsi Bengkulu tetap kondusif. Polisi pun mengajak masyarakat bumi rafflesia untuk memerangi hoax.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Supratman saat Istighosah dan Tabligh akbar yang diselenggarakan di halaman Mapolres Bengkulu, Kamis (13/3).
Ia mengimbau kepada masyarakat yang mengikuti kegiatan itu untuk tidak mudah terprovokasi dan mau diadu domba oleh siapapun.
"Jangan mau diadu domba, dan kita harus cermati karena hoax ini kan betul-betul luar biasa. Makanya saya bilang, tolong betul-betul di cek dan dilihat karena ini bisa menghancurkan negara kita. Saya juga menghimbau kepada masyarakat Bengkulu untuk mencermati penyebaran berita hoax yang ada saat ini,†kata Supratman dalam sambutannya.
Pada kesempatan itu, satu ulama Nahdatul Ulama ( NU) yang berasal dari Sleman, yakni K.H Ahmad Muwafiq dihadirkan untuk masyarakat Bengkulu dalam menyampaikan syiar agama islam.
K.H Ahmad Muwafiq atau yang sering dikenal dengan Gus Muwafiq memberikan tausiyah sesuai dengan tema yang diusung oleh Polres Bengkulu, yaitu Dalam Rangka Menjalin Ukhuwah Islam Guna Terpeliharanya Kamtibnas Menjelang Pemilu 2019 Dengan Cara Memerangi Hoax.
Tak hanya itu, Istighosah dan tabligh akbar ini juga diisi dengan deklarasi yang di bacakan oleh Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, serta diikuti oleh seluruh peserta. [tmc]
- Tidak Ada APBN Perubahan, Rakyat Makin Dimanja
- BBM Non Subsidi Naik Diam-diam, Lagi-lagi Jokowi Menyusahkan Masyarakat
- Ketua OSIS Berprestasi Segera Dapatkan Beasiswa Gubernur Bengkulu