Kanopi: HL Bukit Daun Sebagai Penyedia Air Terancam Aktifitas PGE

Akibat perambahan liar yang terjadi di Hutan Lindung (HL) Bukit Daun wilayah Kabupaten Rejang Lebong, 3.000 hektare hutan rusak. Hal tersebut dikhawatirkan mengancam fungsi kawasan lindung sebagai penyedia air untuk 20 desa di 5 kabupaten.


Akibat perambahan liar yang terjadi di Hutan Lindung (HL) Bukit Daun wilayah Kabupaten Rejang Lebong, 3.000 hektare hutan rusak. Hal tersebut dikhawatirkan mengancam fungsi kawasan lindung sebagai penyedia air untuk 20 desa di 5 kabupaten.

Diungkapakan, Direktur Yayasan Kanopi Bengkulu, Ali Akbar kepada RMOL Bengkulu,  HL Bukit Daun meruapakan sumber air bagi ratusan hektare  sawah dan lahan pertanian palawija. Dimana air tanah yang tersimpan di HL Bukit Daun saat ini menjadi perebutan antara masyarakat untuk sumber pertanian dan Pertamina Geothermal Energi (PGE) yang sedang melakukan eksplorasi panas bumi.

"Air tanah di HL Bukit Daun menjadi rebutan sekarang ini. Bagi petani yang menggantungan ekonomi dari pertaniam ini untuk keberlangsungan hidup mereka, sedangkan pihak PGE punya kepentingan eksplorasi panas bumi," kata Ali Akbar.

Dalam ekspolarasi panas bumi oleh PGE perlu dilakukan intervensi terhadap kawasan lindung, dengan meminimalisir dampak ekologis karena  kerusakan hutan yaang terjadi di kawasan tersebut.

Terutama eksplorasi yang dilakukan  PGE membuka kawasan hutan untuk jalan, untuk mempermudah akses pihaknya melakukan pengangkutan peralatan pengeboran. Sehingga eksplorasi mengganggu tata air dan juga berakibat rusaknya hutan.

"Jangan sampai pembukaan kawasan untuk jalan dan kegiatan eksplorasi mengganggu tata air dan menambah kerusakan hutan, " tegasnya.

Berdasarkan letak geografis, kata Ali, kawasan itu berada di antara Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang merupakan jembatan ekologis dan koridor bagi beberapa satwa kunci, seperti harimau, dan beruang.

Kabupaten yang masuk dalam kawasan HL Bukit Daun tersebut yakni, Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara, Kepahiang, dan Bengkulu Tengah.
[Y21]