Jeruk Gerga Rejang Lebong Bakal Tembus Pasar Ekspor

RMOLBengkulu. Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong resmi melepaskan komoditas jeruk gerga asal daerah itu untuk dipasarkan ditingkat nasional dan ekspor ke luar negeri dalam event Pra Event Garden Flower 2020.


RMOLBengkulu. Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong resmi melepaskan komoditas jeruk gerga asal daerah itu untuk dipasarkan ditingkat nasional dan ekspor ke luar negeri dalam event Pra Event Garden Flower 2020.

Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi mengungkapkan, selama ini jeruk gerga asal Kabupaten Rejang Lebong sudah dipasarkan ditingkat nasional, untuk itu pihaknya akan terus mendorong agar komoditas tersebur dapat dipasarkan lebih luas dengan di ekspor keluar negeri.

"Jeruk gerga ini memang sudah lama namun baru ini saya tahun, sudah empat tahun artinya begitu saya dilantik, jeruk gerga ini sudah mulai dipasarkan, begitulah harapan saya, hasil-hasil daerah itu bisa dikeluarkan untuk masyarakat luas," kata Hijazi, Rabu (20/11).

Pemkab Rejang Lebong menurut dia, akan ini selalu mendukung pengembangan budidaya jeruk gerga, mulai dari memberikan pembinaan di tingkat petani hingga penyediaan lahan.

Sementara itu, Kepala Balai Penelitian Jeruk dan Tanama  Subtropika, Kementrian Pertanian, Harwanto mengatakan, jeruk gerga merupakan produk unggulan nasional, dimana pada tahun 2018 lalu, pihaknya telah menyebar sebanyak 60.000 benih kepada kalangan petani didaerah itu.

"Jeruk gerga ini awalnya ada di Kabupaten Lebong, kemudian berkembang disini, akhirnya sesuai dengan kondisi agrologi yang cocok disini, akhirnya kami mengintroduksi 60.000 benih ke petani-petani," ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Bengkulu, Yudi Sastro menambahkan, pada tahun 2020 nanti Kementrian Pertanian bakal memberikan bantuan 20.000 benih jeruk gerga, kemudian 100 hektar tambahan Dirjen Holticultura.

"Ini akan menjadi medan tempur nya kami untuk pengembangan holti di Kabupaten Rejang Lebong, disamping jeruk nanti ada pengembangan apel dan bawang putih, serta dukungan terhadap kopi," bebernya.

Sementara itu, Direktur CV. Lukluk Agrobiz selaku Suplier jeruk gerga , Rico Romah Rio memgungkapkan, selama ini jeruk gerga Rejang Lebong sudah masuk ke sejumlah market di Pulau Jawa, seperti di Jakarta, Surabaya, Bandung dan daerah lainnya, sedangkan ekspor sendiri baru akan mereka lakukan pada awal tahun 2020 mendatang.

"Ekspor rencananya awal tahun deoan, Singapura sudah ada permintaan dan Kuait juga sudah ada permintaan," bebernya.

Produksi jeruk gerga asal Rejang Lebong dalam kurun waktu satu minggu kata dia mampu tembus di angka 20 hingga 30 ton dari luas lahan sekitar 600 hektar, sedangkan permintaan akan jeruk tersebut tembus diangka 80 ton per minggu.

Di sisi lain dia membeberkan, jeruk gerga Kabupaten Rejang Lebong memang berasal dari Kabupaten Lebong yakni jeruk Rimau Gerga Lebong (RGL) yang kemudian turut ditanam di Kabupaten Rejang Lebong.

"Kita kemarin sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, lagi kita pertimbangkan kira-kira mau bikin nama jeruk dari Rejang Lebong ini apa, kalau Lebong namanya RGL," bebernya. [tmc]