Jelang Ramadhan, Bank Indonesia Siapkan Strategi Jaga Stabilitas Inflasi

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Jelang masuknya bulan Ramadhan, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan tujuh langkah strategis untuk menjaga stabilitas inflasi.


Strategi yang disiapkan, meliputi operasi pasar untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan, penguatan ketahanan pangan strategis, perluasan kerjasama antar daerah, subsidi ongkos angkut.

Serta peningkatan pemanfaatan alat pertanian dan sarana produksi pertanian, penguatan infrastruktur teknologi, informasi dan komunikasi melalui pemanfaatan Sistem Informasi Harga dan Produk Komoditi Provinsi (SIHATI). Di samping, penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, pihaknya tengah melakukan kajian rantai pasok komoditas pangan utama di provinsi ini.

Siklus tahunan Ramadhan dan Lebaran 2023, lanjut dia, BI bersama TPID Provinsi Jateng mewaspadai peningkatan harga barang dan jasa akibat peningkatan permintaan masyarakat akan komoditas pangan utama.

“Kondisi ini tercermin dari perkembangan harga beberapa komoditas pangan utama seperti beras, cabai merah, cabai rawit dan bawang putih tengah menunjukkan arah peningkatan harga,” ujar Rahmat dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Sabtu (11/3).

Menurutnya, inflasi gabungan enam kota Provinsi Jawa Tengah tercatat sebesar 0,29 persen (mtm) pada Februari 2023.

“Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi Januari 2023 yang sebesar 0,32% (mtm),” imbuhnya.

Secara tahunan inflasi gabungan enam kota di Jateng tercatat berada pada level 5,81 persen (yoy). Penurunan harga daging ayam, telur ayam serta emas perhiasan menjadi kontributor penurunan inflasi pada periode ini.

“Hal ini sejalan dengan pasokan daging ayam dan telur ayam terpantau cukup di pasaran serta penurunan harga emas perhiasan seiring dengan penurunan harga emas dunia,” pungkasnya.