Israel Umumkan Gencatan Senjata, Warga Gaza Teriak 'Palestina Menang, Allahu Akbar'

Rakyat Palestina rayakan gencatan senjata Israel-Hamas/Net
Rakyat Palestina rayakan gencatan senjata Israel-Hamas/Net

Setelah lebih dari sepuluh hari berkonflik, Israel akhirnya setuju untuk melakukan gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Palestina di Gaza. Hal itu dikonfirmasi media Israel dan pejabat Hamas pada Kamis (20/5) malam waktu setempat.


Menurut sumber kedua kubu, gencatan senjata yang ditengahi Mesir itu akan mulai berlaku pada pukul 2 pagi pada hari Jumat (21/5) waktu setempat.

"Israel gagal mencapai tujuan agresinya dan melarikan diri dari pertempuran dengan perlawanan Palestina," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri kepada Anadolu Agency dalam reaksi resmi pertama terhadap gencatan senjata tersebut.

Sementara dari Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan dalam rilisnya bahwa Kabinet Keamanan Politik menerima rekomendasi untuk 'gencatan senjata bilateral tanpa syarat apa pun'.

"Kepala staf, eselon militer dan kepala Shin Bet meninjau bersama para menteri pencapaian besar Israel dalam kampanye, beberapa di antaranya belum pernah terjadi sebelumnya," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip dari CBC, Kamis.

"Para eselon politik menekankan bahwa kenyataan di lapangan akan menentukan kelanjutan seruan gencatan senjata ini," tambahnya.

Selama lebih dari 10 hari, Israel telah melancarkan serangan di Jalur Gaza yang diblokade.

Sayap militer Hamas, beberapa menit setelah pengumuman gencatan senjata, memperingatkan Israel untuk tidak melakukan serangan apa pun di Gaza sebelum gencatan senjata diberlakukan.

Dalam pesan suara kepada Abu Ubaida, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Ezzeddin al-Qassam, mengatakan bahwa kelompok itu 'telah menanggapi mediasi Arab untuk gencatan senjata dengan Israel'.

Namun demikian, Abu Ubaida memperingatkan Israel bahwa Brigade al-Qassam mempersiapkan serangan roket besar yang mencakup seluruh Palestina (Israel) dari ujung utara hingga ujung selatan, dari utara Haifa ke selatan bandara Ramon. Menambahkan bahwa serangan itu, bagaimanapun,  ditangguhkan untuk mengamati perilaku musuh (Israel) sampai jam 2 siang pada hari Jumat.

Sementara utusan tertinggi PBB untuk Israel dan wilayah Palestina, Tor Wennesland, menyambut gembira gencatan senjata dalam perang terbaru antara Israel dan kelompok teror Hamas yang menguasai Gaza.

Dalam tweetnya yang diposting pada Jumat (21/5) ia menyampaikan rasa cita yang dalam untuk para korban selama agresi di Gaza berlangsung.

Dia juga berterima kasih kepada Mesir dan Qatar atas kerja mereka dengan PBB dalam memperantarai kesepakatan yang mengakhiri 11 hari pertempuran.

"Sekarang saatnya tugas untuk membangun #Palestine, dapat segera dimulai," cuitnya, seperti dikutip dari AP.

Suka cita juga dirasakan oleh penduduk Palestina di Jalur Gaza. Pada Jumat malam, tepat saat genjatan senjata berlaku, penduduk beramai-ramai turun ke jalan untuk merayakan hari penting itu.

Hiruk pikuk kehidupan kembali ke jalan-jalan di Gaza. Orang-orang keluar dari rumah mereka pada malam hari untuk pertama kalinya sejak perang dimulai, meneriakkan 'Allahu Akbar', bersorak dari atas balkon dan menyalakan kembang api.

Semua bersuka cita. Palestina telah memang, teriak mereka.

Hingga Jumat menjelang fajar, tidak ada roket yang ditembakkan ke Israel sejak gencatan senjata diberlakukan pada pukul 2 pagi, menunjukkan gencatan senjata yang ditengahi Mesir antara Israel dan kelompok teror Gaza tercapai. Juga tidak ada laporan serangan Israel di Jalur Gaza. 

Terpisah, seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa deklarasi gencatan senjata yng disepakati Israel adalah mewakili kekalahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan itu berarti kemenangan bagi rakyat Palestina.

Namun begitu, pihaknya akan terus waspada untuk memastikan bahwa gencatan senjata itu akan dipatugi oleh Israel, dan ampai mereka mendengar sendiri pernyataan resmi dari mediator kedua belah pihak.

Dilaporkan pada Jumat (21/5), Ali Barakeh, anggota biro hubungan Arab dan Islam Hamas, mengatakan bahwa para pejabat Hamas telah dihubungi oleh pejabat dari Rusia, Mesir, Qatar dan PBB, untuk mencapai gencatan senjata dengan Israel.

"Begitu Hamas mendapat kabar dari mediator, pimpinan kami akan mengadakan diskusi dan akan membuat pengumuman setelah itu," katanya, beberapa saat setelah kantor PM Netanyahu mengumumkan kesepakatan gencatan senjata.