RMOLBengkulu. Terdapat beberapa catatan penting hasil pertemuan Bupati Bengkulu Utara, Mian dengan seluruh kades se-Kabupaten Bengkulu Utara, Selasa (10/7) menyikapi anjloknya harga tandan buah segar (TBS) sawit petani yang kini berkisar Rp 550/kg hingga Rp 600/kg di tingkat pengepul (tengkulak) sedangkan harga pabrik kelapa sawit (PKS) tertinggi Rp 1.200/kg terendah Rp 1.140/kg.
- Susilawati Serahkan Berkas Pencalonan Legislatif Nasdem Rejang Lebong
- Duit Rp 500 Juta Dan Tanda Terima Jadi Bukti Suap Eni Saragih
- Beredar Kabar Anggota DPR Ditangkap KPK Di Rumah Idrus Marham
Baca Juga
Disimpulkan, kades mewakili masyarakat meminta kepala daerah maupun pemprov agar bisa menemukan solusi secepatnya supaya perusahaan bisa menerima TBS masyarakat.
Kemudian, masyarakat mesti menjaga kualitas TBS-nya dan mengatur jadwal panen.
Selanjutnya, bagi perusahaan mengingat awal dasar pendirian pabrik sawit tersebut karena ada perusahan yang mendirikan pabrik atas dukungan masyarakat/petani sawit dalam hal ini kelompok tani dan Gapoktan sehingga jangan mengesampingkan hasil panen masyarakat umum ketimbang hasil panen sawit milik perusahaan itu sendiri.
"Para bupati akan rapat dengan Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah bersama pihak perusahaan (hari ini), untuk bersama-sama mencari solusi paling kongkret mengatasi anjloknya harga TBS ini," terang Mian, Rabu (11/7) kepada RMOLBengkulu. [nat]
- Susilawati Serahkan Berkas Pencalonan Legislatif Nasdem Rejang Lebong
- Duit Rp 500 Juta Dan Tanda Terima Jadi Bukti Suap Eni Saragih
- Beredar Kabar Anggota DPR Ditangkap KPK Di Rumah Idrus Marham