Indikator Tampilkan 5 Capres Peraih Elektabilitas Tertinggi

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil surveinya melalui virtual, Minggu (26/3)/ Repro
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil surveinya melalui virtual, Minggu (26/3)/ Repro

Lima nama calon presiden (capres) yang memiliki elektabilitas terbaik tidak mengalami banyak perubahan dari beberapa simulasi survei nasional yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia.


Dalam survei nasional yang dikeluarkan Indikator dengan judul "Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik Dalam Surnas Terbaru" periode Februari-Maret 2023 dengan melibatkan 2.000 orang responden, Indikator memperlihatkan lima nama capres yang memiliki elektabilitas tertinggi.

"Ini elektabilitas berdasarkan simulasi 34 nama. Jadi top three tidak terlalu banyak perubahan, kecuali soal peringkat, itu pun dalam margin of error antara Pak Prabowo dan Anies Baswedan," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil surveinya melalui virtual, Minggu (26/3).

Pada simulasi 34 nama semi terbuka, nama Ganjar Pranowo berada di urutan pertama dengan 30,8 persen dipilih responden. Selanjutnya disusul oleh Prabowo Subianto dengan angka 21,7 persen, dan Anies Baswedan di angka 21,7 persen.

Selanjutnya di posisi keempat ada Ridwan Kamil (RK) dengan angka 6,3 persen, dan kelima ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di angka 1,6 persen.

Burhanuddin menjelaskan, jika dilihat data tren per Februari 2020 mirip seperti pacuan kuda. Artinya, awalnya Pak Prabowo yang unggul, kemudian Ganjar peringkat tiga, Anies nomor dua. Selanjutnya, Ganjar Pranowo kemudian menyalip Anies di bulan Januari 2021, kemudian Ganjar menyalip Pak Prabowo di Februari atau April 2022.

"Mas Anies naik terus menyalip, Pak Prabowo di peringkat kedua di bulan November setelah deklarasi dirinya sebagai capres. Tapi kemudian mengalami pelemahan dalam beberapa bulan terakhir. Sekarang menyalip sedikit, kurang lebih sama dengan Anies Baswedan," jelas Burhanuddin.

Kelima nama tersebut tetap berada di posisinya ketika dilakukan simulasi 19 nama. Ganjar meraih angka 30,8 persen, Prabowo di angka 22,3 persen, Anies di angka 21,3 persen, RK di angka 7 persen, dan AHY di angka 1,9 persen.

Selanjutnya pada simulasi 10 nama, Ganjar meraih angka 30,7 persen, Prabowo 22,5 persen, Anies 22 persen, RK 8,3 persen, dan AHY 2,4 persen.

Sementara dalam simulasi tiga nama, Ganjar di angka 36,8 persen, Prabowo di angka 27 persen, dan Anies di angka 26,8 persen.

"Sementara peringkat empat ke bawah, itu relatif tidak banyak perubahan. Kecuali Ridwan Kamil yang sempat melejit setelah tragedi yang dialami oleh putranya, tetapi kemudian alami penurunan," pungkas Burhanuddin.

Penarikan sampel dalam survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden pada 9-16 Februari dengan toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Selanjutnya penarikan sampel pada 12-18 Maret sebanyak 800 responden dengan margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.