Ikatan Dokter Anak Indonesia Tidak Sepakat Sekolah Dimulai Juli

Iustrasi proses belajar mengajar secara tatap muka di sekolah/Net
Iustrasi proses belajar mengajar secara tatap muka di sekolah/Net

Rencana pemerintah memulai proses ajar mengajar di sekolah secara tatap muka di masa pandemi Covid-19 masih belum mendapat kesepakatan dari Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI).


Pasalnya, Ketua Umum IDAI Prof. DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), mengeluarkan surat rekomendasi terkait kebijakan pemerintah yang akan dimulai pada bulan Juli tahun ini tersebut.

Dalam surat rekomendasi yang ditandatanganinya itu, Aman Pulungan menyatakan sikap PP IDAI yang tidak sepakat jika proses belajar anak secara tatap muka di sekolah dimulai pada bulan Juli.

"Melihat situasi dan penyebaran Covid-19 di Indonesia, saat ini sekolah tatap muka belum direkomendasikan," tulis Aman Pulungan dalam surat rekomendasi yang diterima redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/4).

Aman Pulungan menjelaskan keadaan yang baik untuk anak bisa mulai belajar di sekolah secara tatap muka. Misalnya, terkait kondisi satu wilayah yang transmisi penularan virusnya terkendali.

"Ditandai dengan positivity rate di bawah lima persen dan menurunnya tingkat kematian," terangnya.

Aman Pulungan merekomendasikan satu hal jika sekolah tatap muka tetap dimulai oleh pemerintah pada waktu yang ditentukannya. Yaitu, dihimbau kepada penyelenggara ajar mengajar untuk menyiapkan belended learning.

"Anak dan orangtua diberi kebebasan memilih metode pembelajaran luring atau daring. Anak yang belajar secara luring maupun daring harus memiliki hak dan perlakuan yang sama," tegasnya.

"Mengingat, prediksi jangka waktu Covid-19 yang masih belum dapat ditentukan, maka guru dan sekolah hendaknya mencar inovasi baru dalam proses belajar mengejar. Misalnya memanfaatkan belajar di ruang terbuka," demikian Aman Pulungan menambahkan. dilansir RMOL.ID. [ogi]