RMOLBengkulu. Tujuh mahasiswa anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menjadi korban pemukulan aparat polisi saat berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, kemarin (Senin, 21/5).
- Tak Indahkan Edaran Kemenpan RB Dan KPK, Mobnas Lebong Rusak
- Perdana, Empat Anggota DPRD Sumut Diperiksa Sebagai Tersangka KPK
- Ditreskrimsus Polda Bengkulu Limpahkan Berkas Perkara KONI Ke Jaksa
Baca Juga
RMOLBengkulu. Tujuh mahasiswa anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menjadi korban pemukulan aparat polisi saat berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, kemarin (Senin, 21/5).
HMI pun menuntut keadilan atas tindakan represif aparat terhadap tujuh rekan mereka.
"Kami menuntut atas tindakan represif kepolisian terhadap elemen gerakan mahasiswa yang menyampaikan aspirasi," tegas Al Azhar Musa mewakili korban.
Untuk detailnya akan dijelaskan dalam konferensi pers di gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat.
"Atas nama mahasiswa (korban) mengundang seluruh aktivis mahasiswa dan media masa, cetak untuk peliputan dan konferensi pers yang akan dilaksanakan pada hari ini pukul 14.00 WIB," imbuh Azhar.
Aksi dalam rangka refleksi 20 tahun reformasi tersebut sempat diwarnai bakar ban.
Ada tiga tuntutan yang disuarakan massa pendemo. Yakni, pergantian Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, copot Kepala BIN Budi Gunawan, serta menuntut Jokowi-JK untuk mundur dari jabatannya. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]
- BPD Dan PALD Disetujui Jadi Perda
- Bamsoet: KPU Masih Anggap Rakyat Belum Cerdas
- 455 Amplop Berisi Uang Diamankan Panwaslu Talangpadang