Hingga Tengah Malam, Tim Gabungan Berhasil Singkirkan Material Longsor

Alber jenis Becoloader diturunkan Dinas PUPR-P Lebong untuk membersihkan material longsor/RMOLBengkulu
Alber jenis Becoloader diturunkan Dinas PUPR-P Lebong untuk membersihkan material longsor/RMOLBengkulu

Jalan penghubung di wilayah Air Kopras Kecamatan Pinang Belapis, dan Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya tertutup tanah longsor, Sabtu kemarin (23/4) sekitar pukul 17.45 WIB pasca hujan yang mengguyur wilayah Lebong. Akibatnya kemacetan di dua titik tersebut, tak terhindarkan.


Data yang berhasil disadur di lapangan, ketinggian material yang terjadi bervariasi. Untuk di ruas jalan Desa Air Kopras ketinggian mencapai 4 meter dan panjang 10 meter. 

Sedangkan, di Desa Lemeu yang terletak di bekas kawasan Kenduriang dengan ketinggian mencapai 1,5 meter dan panjang 15 meter.

Beruntung, bencana longsor di dua titik, sudah berhasil diatasi hingga tengah malam. Namun, dalam pembersihan ini Desa Air Kopras berhasil selesai terlebih dahulu sekitar pukul 21.30 WIB. Sedangkan, ruas di Desa Lemeu selesai pukul 00.00 WIB.

Kesigapan petugas gabungan yang turun ke lokasi berhasil mencegah kemacetan dan membuka isolasi. Adapun alat berat (alber) yang diturunkan 1 unit jenis Becoloader milik Dinas PUPR-P.

Plt Kadis Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR-P) Kabupaten Lebong, Joni Prawinata melalui Kabid Bina Marga, Haris Santoso menyebutkan, satu alber diturunkan untuk menyingkirkan material tanah dan batu besar menimbun badan jalan.

Lebih lanjut, ia menyatakan petugas sempat kesulitan menyingkirkan material tersebut lantaran hujan masih mengguyur wilayah itu sejak sore hingga tengah malam.

"Pembersihan material sudah selesai. Akses warga sudah normal baik di Desa Air Kopras Kecamatan Pinang Belapis dan Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya," kata Toso sapaan akrabnya, tadi malam Sabtu (23/4).

Terpisah, Kepala BPBD Lebong, Fakhrurrozi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Hendera menjelaskan, wilayah itu sudah menjadi langganan. Terutama ketika hujan turun. 

Bahkan, di wilayah tersebut kerap terjadinya banjir yang menggenangi seluruh badan jalan.

"Karena proses evakuasi berjalan cukup lama, kurang lebih selama satu jam, tapi saat ini pengendara baik roda dua dan roda empat sudah bisa melewati jalur tersebut," demikian Hendera.