Hindari Penyekatan, Warga Buka Blokade Jalan Alternatif Dengan Gergaji Mesin

Tampak jalan alternatif di perbatasan Bengkulu Utara-Lebong/RMOLBengkulu
Tampak jalan alternatif di perbatasan Bengkulu Utara-Lebong/RMOLBengkulu

Masih ada warga masuk ke Kabupaten Lebong, meski dua titik penyekatan perbatasan sudah didirikan. Diketahui, banyak warga yang memilih jalur tikus sebagai jalan alternatif untuk menghindari penyekatan.


Untuk itu, upaya untuk pencegahan para pengguna jalan dari luar masuk ke wilayah Lebong terus dilakukan. Upaya penyekatan pun dilakukan bukan hanya di jalur-jalur utama akan tetapi juga di jalur alternatif atau jalur tikus yang ada di daerah itu.

Koordinator Satgas Covid-19 yang juga Kepala BPBD Kabupaten Lebong, Fakhrurrozi didampingi Kasubbid Pencegahan BPBD, Masayu Uminil Hana menyebutkan, salah satu jalur yang menjadi perhatian dan mendapat penjagaan ketat di wilayah Lebong adalah perbatasan jalur lintas Kabupaten Bengkulu Utara menuju Kabupaten Lebong yang ada di wilayah Kecamatan Lebong Atas.

"Adapun jalan alternatif di Desa Tik Tebing menuju Trans Pelabai untuk masuk ke wilayah Lebong, ini sudah kami petakan dan telah dijaga personel gabungan," ujarnya, Minggu (25/7).

Dia menambahkan, sejak Rabu (21/7) lalu pihaknya telah memasang portal jalan menggunakan batang kayu besar dan pohon-pohon yang ditebang langsung ke jalan tersebut.

Hanya saja, pemblokadean jalan itu sendiri dirusak oleh oknum yang tak bertanggung jawab pada Jum'at (23/7) lalu dengan membawa chainsaw alias gergaji mesin dan menyingkirkan batang kayu besar tersebut agar bisa dilewati.

"Ya, ada pohonnya digeser dikit. Sedangkan pohon besarnya dipotong dengan mesin sinso," tambahnya.

Penyekatan yang dilakukan di jalur tikus seperti itu, menurutnya, perlu dilakukan guna mencegah warga yang nekad datang ke Lebong meskipun harus melintasi jalur alternatif.

"Sudah kita tutup lagi dengan batang kayu," tutupnya.