Fraksi PPP: Walikota Dan Gubernur Harusnya Tunjukkan Hubungan Yang Harmonis

Ketua Fraksi PPP DPRD Kota Bengkulu, Ariyono Gumay/RMOLBengkulu
Ketua Fraksi PPP DPRD Kota Bengkulu, Ariyono Gumay/RMOLBengkulu

Ketua Fraksi Persatuan Perjuangan (F-PPP) DPRD Kota Bengkulu, Ariyono Gumay ikut mengomentari ketidakhadiran Walikota Helmi Hasan maupun Wakil Walikota dalam kegiatan rapat koordinasi penanganan dan vaksinasi covid-19 bersama Forkopimda Se-Provinsi Bengkulu belum lama ini.


Menurut Politisi PPP ini, tidak hadirnya pemimpin Kota Bengkulu seakan menunjukkan adanya ketidakharmonisan antara walikota dan gubernur saat ini. Dalam kesempatan tersebut Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah cukup kesal dengan tidak hadirnya Walikota maupun Wawali dalam acara penting tersebut. Video kekesalan Gubernur Rohidin pun saat ini ramai beredar di media sosial.

Apalagi rakor yang dihadiri Forkompimda tingkat provinsi, kota dan kabupaten se-Provinsi Bengkulu dianggap penting untuk menentukan target capaian 100 persen vaksinasi di Provinsi Bengkulu. Ia menjelaskan, dalam penanganan Covid-19 dibutuhkan sinergitas yang betul-betul erat agar bisa dikendalikan dan bisa membangkitkan perekonomian masyarakat.

"Tentunya kita menyayangkan tidak hadirnya walikota maupun wakil walikota pada rakor tersebut yang memang juga dihadiri seluruh bupati, Kapolda, Danrem dan petinggi yang lain. Nah kenapa walikota tak bisa bersinergi dengan gubernur dalam penanganan Covid-19. Sebenarnya koordinasi itu seharusnya dilakukan lebih intens agar kita semua selaku masyarakat bisa merasakan hasil positifnya,” kata Ariyono kepada RMOLBengkulu, Rabu (19/1).

Kendati demikian, Walikota Helmi Hasan diketahui telah menyampaikan permohonan maafnya kepada Gubernur Rohidin. Dirinya membantah jika ketidakhadirannya dalam kegiatan tersebut merupakan hal yang disengaja. Menurutnya, ia dan Wawali Dedy Wahyudi mempunyai kegiatan lain yang dilangsungkan bersamaan dengan rakor tersebut.

"Mohon maaf pak gubernur, kami tidak hadir dalam acara tersebut karena  memantau kegiatan vaksinasi anak yang kebetulan dimulai pada hari yang bersamaan. Pemkot juga sudah mengirimkan utusan dalam rakor, sekali lagi kami minta maaf," katanya. [ogi]