Festival Jambar Pemkab Seluma Dinilai Menyalahi, Ini Kata Ketua BMA 

Festival dan perlombaan Jambar lintas OPD yang digelar Pemkab Seluma/RMOLBengkulu
Festival dan perlombaan Jambar lintas OPD yang digelar Pemkab Seluma/RMOLBengkulu

Masyarakat Suku Serawai khususnya yang berada di Kabupaten Seluma pasti tidak asing lagi dengan yang namanya jambar. Jambar merupakan nasi kuning kunyit yang dimasak dan diatasnya diletakan ayam satu ekor.


Menurut salah satu toko adat seluma, Samsir Ardi yang pernah menjabat sebagai Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Seluma, Istilah Jambar merupakan acara yang sakral untuk suku Serawai, khususnya di Seluma. 

Menurutnya, jambar baru dibuat apabila ada salah satu masyarakat melakukan kesalahan yang terkait dengan adat istiadat suku Serawai.

"Kalau menurut saya kalau untuk acara festival itu salah, karena yang manamanya jambar itu untuk orang yang melakukan kesalahan dan disebut tejambar," terang Samsir Ardi, Rabu (24/5). 

Orang yang melakukan kesalahan menurut adat istiadat suku serawai, kata Samsir Ardi, yakni orang yang terkena denda adat atas permasalahan ditengah masyarakat, seperti memegang anak gadis orang yang bukan muhrim, perkataan tidak senonoh, dan banyak hal perbuatan yang tidak menyenangkan di tengah masyarakat.

"Jadi bagi mereka yang melaksanakan festival jambar atau perlombaan jambar, mungkin mereka tidak tahu makna sebenarnya jambar itu sendiri," pungkasnya.

Berbeda menurut Ketua BMA Seluma Suarto, menurutnya nasi jambar merupakan salah satu adat istiadat Kabupaten Seluma yang harus dilestarikan. 

"Ada makna yang terkandung dalam jambar itu sendiri, salah satunya menyatukan masyarakat agar tetap kokoh dalam segalah hal," ujarnya. 

Selama ini, lanjut Suarto, makna jambar itu sendiri yang berkembang dikalangan masyarakat merupakan hal yang kurang bagus.

"Setelah kita analisa Jambar ini mempunyai banyak makna, seperti digunakan pada saat acara syukuran, acara pernikahan dan digunakan sebagai denda adat," kata Suarto saat pelaksanaan festival jambar yang digelar Pemkab Seluma.

Suharto menjelaskan, acara festival Jambar yang dilaksanakan oleh Pemkab Seluma bukanlah denda adat, melainkan acara syukuran dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Seluma yang ke-20.

"Rangkai dari jambar tersebut salah satunya ada ayam yang mempunyai makna saling bersatu padu dalam hal kehidupan," tutup Suharto.