Empat Titik Terancam Abrasi, Rumah Hingga Sawah Berpotensi Jadi Korban

Tampak rombonngan BPBD saat meninjau lokasi yang terancam abrasi/RMOLBengkulu
Tampak rombonngan BPBD saat meninjau lokasi yang terancam abrasi/RMOLBengkulu

Intensitas hujan tinggi menyebabkan kondisi tanah di aliran Sungai Bioa Kotok atau tepatnya di empat titik di wilayah Kecamatan Lebong Tengah, kondisinya makin mengkhawatirkan. Dampaknya sejumlah bangunan rumah warga hingga sawah di daerah setempat menjadi korban.


Kalak BPBD Kabupaten Lebong, Fahrurrozi melalui Kabid Kesiapsiagaan Bencana, Hendera menerangkan, derasnya aliran air saat musim hujan menyebabkan abrasi pada bantaran Sungai Air Kotok. Terutama sepanjang desa Tanjung Bunga 1 hingga Kelurahan Embong Panjang di Kecamatan Lebong Tengah.

"Kita sudah tinjau langsung ke lokasi. Abrasi bukan saja mengancam pemukiman warga tapi juga mengancam persawahan hingga perkebunan warga," ujar Hendera pada Jum'at (25/2).

Lantaran khawatir bangunan terbawa arus, warga sekitar dan pemerintah desa setempat kerap bergantian melihat kondisi debit air. Kecemasan warga semakin menjadi dengan curah hujan yang saat ini tinggi di wilayah Lebong sehingga debit air terus mengalami kenaikan.

"Ada empat titik yang mengancam rumah warga. Panjang kikisan bervariasi, ada yang 80 meter," jelasnya.

Dia mengaku, sudah mendata kondisi tersebut dan melaporkan kepada pimpinan. Mengingat anggaran terbatas, ia mencoba berkoordinasi dengan opt teknis untuk penggunaan anggaran tak terduga.

"Sudah kita laporkan. Kondisi ini sifatnya perlu penanganan segera," demikian Hendera.