Empat Jenazah Prajurit Yang Gugur di Papua Diterima Langsung Panglima TNI dan Kapolri

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut empat jenazah prajurit TNI yang gugur diserang oleh Kelompok Separatis Teroris (KST)/Ist
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut empat jenazah prajurit TNI yang gugur diserang oleh Kelompok Separatis Teroris (KST)/Ist

Empat Prajurit TNI korban kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua tiba di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Kamis (20/4).


Keempat jenazah yang tiba langsung disambut oleh upacara militer yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.

Berdasarkan keterangan dari Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil, keempat jenazah diberangkatkan dari RSUD Timika, Kabupaten Mimika Papua menggunakan pesawat jenis Hercules.

Satu jenazah atas nama Pratu Miftahul Arifin diturunkan di Bandara Adi Soemarmo Solo Jawa Tengah.

Selanjutnya, 3 jenazah di Lanud Halim Perdana Kusuma dan kemudian melanjutkan lagi penerbangannya sesuai daerah asal Almarhum.

Jenazah Alm. Pratu Ibrahim ke Palembang dan Jenazah Alm. Prada Sukra ke Padang menggunakan pesawat CN-295, sedangkan Jenazah Alm. Pratu Kurniawan ke Karawang Jawa Barat menggunakan ambulance.

Dalam upacara penyambutan jenazah, Panglima TNI didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak serta pejabat TNI lainnya dan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.

Empat prajurit TNI sebelumnya gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Mugi-Mam, Nduga, Papua, Sabtu (15/4).

Mereka semua merupakan prajurit dari satuan Yonif R 321/GT/13/1.

Dijelaskan, para prajurit itu gugur saat proses pencarian pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens, yang disandera KST.

Saat pencarian berlangsung, kontak senjata antara TNI dan KKB tak terhindarkan, hingga beberapa prajurit gugur.

Menyikapi peristiwa itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akhirnya menaikan status operasi di Nduga, dari soft approach menjadi siaga tempur, namun tidak diikuti penambahan personel.