Dua Malam Tenggelam di Sungai Serangai, Pemburu Babi Hutan Tewas

Sempat dua malam tenggelam di Sungai Serangai sejak Kamis (31/12) pukul 16.30 WIB, akhirnya seorang petani sawit Sutrimo (27) dari Desa Linmas, Kecamatan Batiknau, Kabupaten Bengkulu Utara (BU), akhirnya ditemukan tewas, Sabtu (2/1/2016) sekitar pukul 08.30 WIB.


Sempat dua malam tenggelam di Sungai Serangai sejak Kamis (31/12) pukul 16.30 WIB, akhirnya seorang petani sawit Sutrimo (27) dari Desa Linmas, Kecamatan Batiknau, Kabupaten Bengkulu Utara (BU), akhirnya ditemukan tewas, Sabtu (2/1/2016) sekitar pukul 08.30 WIB.

Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Hendri H Siregar, melalui Kapolsek Batik Nau, Ipda Welly Wanto Malau, diwawancarai di lokasi kejadian, Sabtu (2/1/2016) menjelaskan, sebelum kejadian korban bersama dua rekannya Topik (25) dan Galang (15) berangkat ke Desa Serangai untuk berburu babi menggunakan senapang angin. Tidak lama berselang hewan buruan pun muncul di seberang sungai serangai, Topik pun berinisiatif untuk mengejar dengan cara menyeberangi sungai, langkah itu pun di ikuti oleh Sutrimo. Dengan menenteng senapang angin di pundaknya korban berenang menyusul Topik yang lebih dahulu tiba di seberang sungai.

Na'asnya, 5 meter sebelum tiba di tepi sungai Topik malah mendengar suara berteriak minta tolong sebanyak dua kali, ketika melihat ke arah sumber suara ternyata korban sudah tidak ada lagi dan diduga telah tenggelam.

"Rekan korban yang ada di lokasi langsung mengirim pesan singkat ke warga desa dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian," ujar Malau sapaan akrabnya.

Malau melanjutkan, sore itu juga aparat kepolisian dari Polsek Batik Nau dan Polsek Lais, BPBD, di bantu ratusan masyarakat sekitar melakukan upaya pencarian korban, hingga pukul 22.00 WIB, Kamis (31/12) proses pencarian di hentikan lantaran air sungai pasang dan tidak di dukung dengan peralatan yang lengkap dan memadai.

"Proses pencarian pun dilanjutkan pada pukul 07.00 WIB Jumat (1/1) dengan radius 5 km dari lokasi tenggelamnya Sutrimo dengan menggunakan perahu ketek masyarakat dan juga penyelam tradisional, Barulah pada Sabtu (2/1/2016) sekitar pukul 08.30 WIB jenazah Sutrimo berasil ditemukan, di muara sungai Serangai tidak lagi bernyawa, jenazah korban selanjutnya di bawa ke pukesmas untuk di otopsi dan selanjutnya di semayamkan di rumah duka. Diperkirakan korban tenggelam lantaran kakinya keram," pungkasnya. [**/BU]