Disinyalir Manipulasi DPT, Panitia Pilkades Akan Dipanggil Polisi

Saat calon nomor urut 2 Yenuardi disambangi awak media/RMOLBengkulu
Saat calon nomor urut 2 Yenuardi disambangi awak media/RMOLBengkulu

Polemik perbedaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan kepala desa (Pilkades) desa Padang Pandan, kecamatan Manna, Bengkulu Selatan (BS) belum menemukan kesepakatan antara kedua belah Calon, pasalnya banyaknya kejanggalan yang ditemukan calon nomor urut 2 terhadap DPT Pilkades serentak yang tidak lama lagi akan digelar.


Namun, hingga dilakukan klarifikasi di kantor Camat Manna, calon nomor urut 2 Yenuardi sekaligus penantang petahana ini tetap dengan pendiriannya, terlebih lagi data terbaru yang dikeluarkan Dinas Dukcapil BS untuk warga yang berhak menggunakan hak pilihnya pada Pilkades nanti terdapat perbedaan.

Dikatakan Yenuardi, dirinya tetap keberatan  dengan data pemilih yang dikeluarkan oleh panitia sebelum dilakukan validasi data ulang serta harus didampingi oleh pihak Dukcapil dan pihak DPMD BS guna memastikan DPT yang berhak menggunakan hak suaranya.

"Ada sekitar 29 data pemilih yang saya diragukan dan patut dipertanyakan. Tadi itu saya minta agar panitia pelaksana Pilkades untuk menghadirkan pihak dari Dukcapil serta DPMD dalam pertemuan ini, guna untuk mensinkronisasikan data penduduk pemilih yang sah. Jadi karena panitia tidak dapat menghadirkan kedua pihak ini, makanya saya kembali menolak menandatangani DPT yang ada saat ini," kata Yenuardi kepada awak media usai pertemuan tersebut, Rabu (05/05).

Sementara itu, Camat Manna Turman Wabas mengaku, setelah divalidasi terdapat belasan nama yang termasuk dalam DPT Pilkades desa Padang Pandan sudah dicoret pihaknya. 

"Ya ada belasan nama yang sudah kita coret," sampai Turman.

Adapun, Incumbent dengan nomor urut 1 Iskandar, saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan manipulasi data DPT dirinya mengarah kesalahan tersebut dari pihak panitia Pilkades yang kurang cermat saat melakukan validasi data pemilih.

"Sudah saya sampaikan kepada panitia agar tim bekerja semaksimal mungkin untuk menentukan data pemilih yang akurat," ujar Iskandar.

Ditanya ada warga desa lain yang masuk DPT desa Padang Pandan, dirinya beralasan karena sudah menerima bantuan BLT DD desa Padang Pandan, Iskandar mengatakan itu adalah kerja tim BLT walaupun dirinya masih menjabat sebagai Kades saat penentuan warga penerima BLT tersebut.

"Itu dari pendataan tim BLT, bukan saya," bebernya.

Menanggapi hal itu, Kapolres BS AKBP Deddy Nata melalui Pjs Kapolsek Manna IPDA Priyanto menegaskan, untuk memastikan kejanggalan tersebut pihaknya akan segera memanggil panitia Pilkades desa Padang Pandan. Sebab, proses Pilkades dimulai dari pendaftaran hingga pemilihan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Kita akan segera melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan tersebut, jika memang terbukti adanya dugaan tindak pidana akan kita proses sesuai dengan hukum yang berlaku," pungkas Priyanto. [ogi]