Dihadapan Bupati, 2 Pesilat Unjuk Kemampuan

Bertempatan didepan kantor Camat Bingin Kuning, anggota perguruan silat Rejang Pat Petulai Pelangi Muda (Persirep) melakukan atraksi tarian silat. Atraksi 2 pesilat Persirep tersebut disaksikan langsung oleh Bupati Lebong, H. Rosjohnsyah, Ketua DPRD Lebong, Teguh Raharjo Eko Purwoto, Sekda Lebong, Mirwan Effendi, Kasat Intel Polres Lebong, Ketua Pengadilan Agam yang juga didampingi beberapa kepala SKPD Kabupaten Lebong.


Bertempatan didepan kantor Camat Bingin Kuning, anggota perguruan silat Rejang Pat Petulai Pelangi Muda (Persirep) melakukan atraksi tarian silat. Atraksi 2 pesilat Persirep tersebut disaksikan langsung oleh Bupati Lebong, H. Rosjohnsyah, Ketua DPRD Lebong, Teguh Raharjo Eko Purwoto, Sekda Lebong, Mirwan Effendi, Kasat Intel Polres Lebong, Ketua Pengadilan Agam yang juga didampingi beberapa kepala SKPD Kabupaten Lebong.

Ketua Persirep, Zazi Kaffer kepada RMOL Bengkulu mengatakan, aksi tersebut sengaja ditampilkan lantaran ingin memamerkan dan mengembangkan adat dan budaya Kabupaten Lebong. Apalagi sambungnya, saat ini silat asli Lebong tersebut sudah hampir punah akibat kurangnya minat generasi muda mempelajari silat tersebut.

"Sengaja kita tampilkan, karena silat Lebong ini, hampir tidak diminati atau menjadi perbincangan dikalangan masyarakat, terkhusus generasi muda Lebong. Meskipun ini merupakan silat asal daerah mereka sendiri,” kata Zazi.

Tak hanya itu, Zazi juga mengatakan, perguruan yang baru di bangunnya tersebut, telah memiliki anggota sebanyak 28 orang. Sedangkan, untuk tempat latihan Persirep berlokasi di dua tempat, pertama di desa Talang Kerinci, kedua yakni di desa Bungin.

"Untuk guru perguruan Persirep ada sekitar 8 orang. 4 orang di desa Talang Kerinci, dimana 2 orang sebagai guru bantu dan 2 orang berperan sebagai guru muda. Sedangkan 4 orang lainnya berada di tempat latihan kedua. Dua orang berperan sebagai guru muda dan 2 orang lagi  sebagai guru bantu. Harapan kita, kedepannya pemerintah daerah agar dapat mendukung dan mendorong adat istiadat asli Lebong, demi terjaganya budaya nenek moyang kita sendiri," demikian Zazi. [A11]