Di Desa Talang Kerinci, Proyek Saluran Irigasi Diduga Siluman

Irigasi yang ditemukan pihak kecamatan dan desa dalam keadaan terbengkalai/Ist
Irigasi yang ditemukan pihak kecamatan dan desa dalam keadaan terbengkalai/Ist

Pemerintah Kecamatan Bingin Kuning bersama Pemerintah Desa Talang Kerinci, bersama warga menemukan saluran irigasi di Kecamatan Bingin Kuning mengalami kerusakan parah, dan terbengkalai.


Hal itu tatkala saat Penjabat Kepala Desa (Kades) Talang Kerinci, Rusli menggelar titik Nol Pembangunan JUT Desa Talang Kerinci, Rabu (17/5) pagi.

Selain menemukan saluran irigasi yang rusak, irigasi itupun tak termanfaatkan bagi para petani sawah.

Hal itu disampaikan Warga Talang Kerinci, Saripudin kepada wartawan, Rabu (17/5). Menurutnya, pembangunan Irigasi ini sudah lama. Bahkan irigasi ini juga sudah lebih dari lima tahun tidak bisa dimanfa’atkan.

“Irigasi ini muaranya dari Air Piaten Desa Pelabuhan Talang Liak sudah tidak bisa digunakan sejak lebih dari lima tahun lalu. Sedangkan untuk mengairi lahan persawahan, warga disini dengan cara yang sangat terbatas hanya bisa memanfa’atkan sumber Air Pelwen yang kini debit airnya juga sudah sangat mengecil dampak dari adanya abrasi kearah Sungai Ketahun di bagian hulu wilayah persawahan ini," jelas Saripudin.

Sementara itu, Camat Bingin Kuning Meika Rizka didampingi Pjs Kades Talang Kerinci, Rusli menyebutkan bahwa mereka baru mengetahui keberadaan Irigasi tersebut.

Terlebih lagi keduanya baru beberapa bulan menjabat sebagai Camat dan Pj Kades. Akan tetapi dalam waktu dekat segera akan melaporkan keadaan ini kepada Pimpinan (Bupati) dan OPD terkait.

Hal senada disampaikan Kadis, Pertanian dan Perikanan kabupaten Lebong, Hedi Perindo sa’at meninjau langsung ke lokasi.

Dia menyebutkan bahwa Sesuai dengan Peraturan daerah (Perda), untuk jaringan irigasi dengan spesifikasi tersier menjadi kewenangan Dinas Pertanian dan Perikanan Lebong.

Namun untuk sementara Hedi belum bisa memastikan jaringan irigasi itu dibangun oleh siapa dan sumber anggaran dari mana.

“Saya segera akan memeriksa database irigasi tersier yang ada di Disperkan, apakah irigasi ini terdata atau tidak. Namun jika kita lihat dari kondisi Irigasi ini, masih sangat memungkinkan untuk dapat dimanfa’atkan oleh Masyarakat petani disekitar ini, hanya saja diperlukan perbaikan di beberapa titik dan di bagian paling hulunya," tukas Hedi.

Sementara itu, Kadis PUPR-P Lebong Joni Prawinata melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA) Arman Yunizar menambahkan, akan segera turun untuk memastikan status Irigasi Siluman yang diberitakan tersebut.

“Kami akan segera turun dalam waktu secepat mungkin untuk mengetahui status irigasi itu," demikian Arman.