Dewan Pers: Pesan Dari Teror Justru Diteruskan Media

RMOLBengkulu. Media massa justru berkontribusi menyebarkan aksi terorisme.


RMOLBengkulu. Media massa justru berkontribusi menyebarkan aksi terorisme.

Ketua Dewan Pers, Josef Adi Prasetyo mengemukakan, sejak tahun 2000-an sudah muncul beberapa tulisan dari peneliti luar negeri dalam bentuk jurnal-jurnal yang menemukan adanya kaitan erat antara terorisme dengan pemberitaan media massa.

"Jadi ditemukan kaitan, kalau terjadi teror cuma satu kali, kemudian media ini marak membuat liputan, apakah media televisi, cetak, sekarang ditambah media online, itu biasanya diikuti dengan tindakan susulan," katanya dalam diskusi bertajuk 'Cegah dan Perangi Aksi Teroris' di kantor Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (16/5).

Mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher pun lanjut Josef bahkan pernah mengatakan bahwa media adalah oksigen bagi terorisme.

"Tindakan itu tidak akan berarti kalau itu dilakukan di Kutub Utara atau di Kutub Selatan misalkan. Kalau kaitannya dengan media, itu ada unsur dadakan, faktor kejutnya, dan efek menggetarkan. Yang bisa membuat tiga efek ini menjadi membesar itu adalah media," urainya.

Tulisan media massa yang berulang kata pria yang akrab disapa Stanley ini berpotensi menimbulkan efek mencekam di kalangan masyarakat.

"Karena itu Dewan Pers membuat edaran hari Senin yang lalu, yuk kita renungkan. Sudah saatnya kita, ayo kita berhenti yuk. Kita tahu pelaku teror sudah meninggal, tapi massage dari teror itu diteruskan oleh media, justru oleh teman-teman wartawan," jelasnya. dikutip Kantor Berita Politik RMOL.[ogi]