Demi Pertumbuhan Ekonomi, Mendagri Minta Pemda Tak Tahan-tahan Anggaran Belanja

Instrumen pertumbuhan ekonomi nasional dari belanja pemerintah daerah diharapkan mampu berjalan secara maksimal.


Menteri Dalam Negeri, M. Tito Karnavian, meminta pemda untuk segera merealisasikan belanjanya lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Belanja pemerintah ini, karena merupakan belanja utama maka jangan ditahan, harus direalisasikan, dibelanjakan,” ujar Tito dalam keterangan tertulis yang diposting website Sekretariat Kabinet, Selasa (15/6).

Mantan Kapolri ini menjelaskan, belanja lewat APBD juga dapat memancing swasta untuk turut bergulir dalam pergerakan ekonomi. Sehingga potensi pemulihan ekonomi semakin tinggi akibat realisasi instrumen ini.

Namun begitu, imbauan Tito untuk pemda agar segera membelanjakan anggarannya adalah karena melihat kecendrungan penundaan realisasi APBD pada akhir tahun.

Untuk itu, ia meminta pemda tidak menyamakan kebiasaan di masa lalu dengan di saat pandemi sekarang ini. Sebab, instrumen belanja pemda diharapkan mampu membantu pusat untuk membangkitkan ekonomi nasional secara bersama.

"Kalau itu dilakukan, skenario itu (belanja akhir tahun), maka tidak akan bisa membuat ekonomi kita menjadi pulih dan bangkit melesat, sulit, karena belanja pemerintah di masa pandemi ini adalah belanja paling utama," tuturnya.

"Kalau seandainya programnya bisa dieksekusi, maka akan terjadi peredaran uang di masyarakat, menstimulasi swasta, dan ini peredaran uang dari pemerintah dan swasta bisa memperkuat konsumsi rumah tangga, daya beli masyarakat, dan ekonomi bisa pulih bisa bangkit bergerak," tambah Tito.

Berdasarkan data per 11 Juni 2021, realisasi belanja provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia baru mencapai 24,41 persen, dengan perincian realisasi APBD provinsi sebesar 26,85 persen dan realisasi APBD kabupaten/kota sebesar 23,22 persen.

Padahal menurut Tito, idealnya pada pertengahan tahun realisasi belanja daerah sudah mencapai minimal 40-50 persen.

Karena mengetahui data tersebut, Tito berkomitmen untuk terus mengevaluasi realisasi belanja pemda.