Muntahan abu vulkanik serta material Gunung Semeru berdampak terhadap bangunan yang ada di sekitarnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat, hingga Minggu (5/12), sebanyak 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan dan tempat ibadah mengalami kerusakan.
- Politisi PKS Bengkulu, Ahmad Zarkasih Tutup Usia
- Angka Kematian Covid-19 Di Kota Bengkulu Terus Bertambah
- Dua Kapal China Tiba Di Indonesia Untuk Bantu Evakuasi KRI Nanggala-402
Baca Juga
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, mengatakan, BPBD juga mencatat sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat erupsi Semeru ini. Sementara 69 orang warga yang mengalami luka-luka telah mendapat perawatan di beberapa puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Lumajang.
Akibat erupsi Semeru ini jembatan Gladak Perak yang menjadi penghubung utama Lumajang-Malang lewat selatan terputus total. Akibatnya warga di Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terisolasi.
"Akses jalan menuju lokasi pengungsi masih tertutup hujan yang disertai abu vulkanik Gunung Semeru yang masih cukup tebal," pungkasnya.
- 35 Sampel Swab Pegawai Dukcapil Dibawa Ke Bengkulu
- Geger.. Sopir Expedisi Ditemukan Tewas Di Dalam Mobil Parkir Di Seluma
- Dekat Pos Polisi Pinangsia, Jurnalis RMOL Jadi Korban Tabrak Lari