Cuaca ekstrem berupa hujan hingga angin kencang yang dapat memicu terjadinya bencana alam di Kabupaten Lebony. Akan tetapi cuaca ekstrem ini belum menghambat pengerjaan proyek Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR-P) Lebong.
- Ratusan UMKM Sudah Sentuh Bantuan Rp 1,2 Juta
- Seluruh BMA Tingkat Kecamatan, Kelurahan Hingga Desa Akan Dikukuhkan Serentak
- Stok Jadup Dipastikan Masih Cukup Sampai Akhir Tahun
Baca Juga
Plt Kadis PUPR-P Kabupaten Lebong, Joni Prawinata melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA), Arman Yunizar mengungkapkan, cuaca ekstrem terjadi setiap tahun. Hujan lebat disertai angin kencang merupakan kondisi wajar yang harus dihadapi.
Menurutnya, pengaruh iklim ini tergantung teknis pengerjaan proyek di lapangan. Hanya, selama ini cuaca ekstrem tidak terlalu memengaruhi teknis pengerjaan proyek.
Ia mencontohkan, sudah ada paket proyek yang berjalan secara normal saat ini bahkan per tanggal 7 September, satu di antaranya sudah tuntas.
"Semuanya dalam proses tender dan sudah terkontrak. Mulai dari tanggal 14 Juni 2022. Per tanggal 7 September 2022, sudah ada satu paket yang selesai 100 persen," ujar Arman di ruang kerjanya, Rabu (7/9).
Dia menjelaskan, ada 21 paket bidang SDA di Dinas PUPR-P Lebong. Dengan, total pagu mencapai Rp 14,9 miliar. Dengan rincian, 13 paket irigasi, dan 8 unit pengendalian banjir (turap/talut beronjong).
"Dalam prosesnya, memang cuaca ekstrem cukup berdampak dalam proses pembangunan, tapi kita minta pada rekenan untuk tetap selesai sesuai kontrak," bebernya.
Ia menambahkan, pengerjaan proyek pemerintah ini sudah sesuai perencanaan. Oleh karena itu, proyek dipastikan bisa diselesaikan sesuai jadwal pengerjaan.
"Paling lama paket ini diselesaikan sampai akhir tahun," pungkasnya.
- Imbas Vaksinasi Rendah, PPKM Di Lebong Naik Level 2
- Kepemilikan KIA Di Benteng Capai 65 Persen
- Hingga Akhir April, Seluruh THLT Belum Punya SK