China menghadapi tantangan baru dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Wabah terbaru yang muncul dari wilayah timur laut dilaporkan telah berkembang pesat.
- Program Pemutihan Pajak Tetap Lanjut, Sekdaprov: Tapi, Masih Menunggu Aturan Kapolri
- Beleid Baru Kemenkes, Warga Tanpa NIK Bisa Ikut Vaksin Covid-19
- Menko Marves: Ekonomi Indonesia Stabil saat Covid-19 Karena Peran Kades
Baca Juga
Data dari Komisi Kesehatan Nasional (NHC) pada periode 17-29 Oktober menunjukkan, sekitar 377 kasus yang ditularkan di dalam negeri dengan gejala.
Meski begitu, jumlahnya tetap kecil jika dibandingkan dengan klaster kasus impor.
"Dalam 14 hari terakhir, 14 provinsi telah melaporkan kasus baru yang ditularkan secara lokal atau pembawa gejala," kata jurubicara NHC Mi Feng pada Sabtu (30/10).
"Wabah masih berkembang pesat, dan situasi pengendalian virus parah dan rumit,".
Salah satu wilayah yang mengalami infeksi Covid-19 adalah Heihe, sebuah kota kecil berpenduduk 1,3 juta orang di timur laut, dekat dengan perbatasan Rusia.
Pada Jumat (29/10), Heihe melaporkan 26 kasus lokal, meningkat tajam dari hanya sembilan kasus pada Kamis (28/10), dan hanya satu kasus pada Rabu (27/10).
Berdasarkan survei dan hasil sekuensing, virus yang mewabah di Heihe tidak terkait dengan wabah di Cina bagian barat laut. Artinya ada sumber virus baru yang dibawa dari luar negeri.
Lonjakan kasus-kasus yang paling penting terjadi di kota-kota perbatasan, khususnya mereka yang tidak memiliki sumber daya yang mencukupi.
Selain Heihe, kota Ruili yang menghadapi Myanmar juga harus menghadapi menghadapi wabah secara berurutan.
Munculnya wabah Covid-19 di berbagai wilayah di Cina memicu para ahli kesehatan menjelang Musim Dingin, di mana Beijing tuan rumah, pada Februari tahun depan. dilansir RMOL.ID. [ogi]
- ACJA Sambut Peserta Konferensi Forum Wartawan Belt and Road 2018
- Ribuan Guru Menanti TPG Triwulan II Cair
- Awas! Peredaran BBM Ilegal Marak Jelang Lebaran
