Cegah Karhutla dan Kekeringan, Pemdes Disarankan Galakkan Gotong Royong di Desa

Kadis PMD Kabupaten Lebong, Reko Haryanto/RMOLBengkulu
Kadis PMD Kabupaten Lebong, Reko Haryanto/RMOLBengkulu

Fenomena El Nino atau disebut fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal yang saat ini mulai dirasakan oleh sebagian wilayah di Indonesia menjadi perhatian bagi seluruh pihak.


Bahkan, untuk mengantisipasi dampak paling ekstrim yang dapat ditimbulkan oleh fenomena El Nino, ini, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Lebong, Reko Haryanto telah meminta kepada seluruh Kades dan lapisan masyarakat di wilayah kerjanya untuk bersiap.

"Sesuai hasil rakor kemarin (Senin, red), Bupati minta kita siaga. Tentu, seluruh pemerintah desa (kades, red) dan masyarakat untuk siaga sebagai antisipasi dampak ekstrim atas fenomena El Nino," ujar Reko, Selasa (19/9).

Selain itu, ia mengimbau, jika terjadi kekeringan maka diperlukan gotong royong saluran irigasi atau fasilitasi sumber air bersih di desa.

Menurutnya, ini penting dilakukan karena dampak paling nyata dan akan dirasakan oleh masyarakat saat berlangsungnya fenomena El Nino, ini adalah kemarau panjang.

Dimana kemarau panjang yang nantinya akan timbul, ini bisa mengakibatkan kekeringan yang cukup luar biasa bagi kelangsungan hidup masyarakat.

"Dampak paling ekstrim yang ditimbulkan oleh fenomena El Nino, ini adalah terjadinya kemarau atau kekeringan. Penting bagi desa untuk gotong royong. Supaya ketika kemarau berlangsung, pasokan air bersih masyarakat di desa tetap terpenuhi," bebernya.

Lebih jauh, ia mengimbau, tidak melakukan aktivitas pembakaran di kebun. Apabila memang harus menghidupkan api di kebun, maka perlu dijaga dan jangan ditinggalkan. Termasuk jangan membuang putung rokok sembarangan. Sebab, rentan terjadi karhutla.

"Kalaupun api sudah tidak terkendalikan maka segera dilaporkan ke pemerintah desa atau instansi terkait," tuturnya.