BUMDes Bisa Menjadi Pintu Masuk Bantuan Sektor Pariwisata

RMOLBengkulu. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa menjadi wadah untuk mengembangkan sektor pariwisata di masing-masing desa.


RMOLBengkulu. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa menjadi wadah untuk mengembangkan sektor pariwisata di masing-masing desa.


Menurut Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bengkulu, Dewi Coryati, BUMDes bisa mengembangkan destinasi wisata di setiap desa, karena dengan BUMDes, dana bantuan yang dikucurkan pemerintah pusat dapat diserap.

"Apabila destinasi wisata tidak masuk dalam BUMDes ini, kalau ada bantuan kita akan kesulitan menerima bantuannya dan sebagainya, kalau tidak ada BUMDes tidak akan bisa masuk bantuan," ujar Dewi Coryati saat menggelar kegiatan Bimbingan teknis kemitraan strategi promosi destinasi wisata paras Indonesia, Asean dan Australia yang bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jumat (11/9).

Pihaknya berupaya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan BUMDes nya masing-masing dalam mengembangkan sektor pariwisata, mengingat selama ini pihaknya kesulitan untuk menyalurkan bantuan karena dalam pengelolaan pariwisata tidak melibatkan BUMDes.

Dia menambahkan, jika destinasi wisata berkembang, maka BUMDes juga akan berkembang yang kemudian akan berdampak terhadap masyarakat didesa itu sendiri.

"Kita mencoba mentriger, karena kenapa, berkali-kali kami punya bantuan dan ketika kita tanyakan ternyata tidak punya BUMDes," bebernya.

Sementara itu, terkait dengan Bimtek sendiri, kali ini digelar untuk para pelaku pariwisata di Kabupaten Kepahiang sebanyak 100 oramg yang berasal dari delapan destinasi wisata, yakni wisata Air Terjun Sengkuang, Air Terjun Bukit Hitam, Curug Embun, Danau Suro, Air Terjun Merigu, Mountain Valley Kabawetan, Damai Sari Flower dan Air Terjun Daspetah.

"Dengan kegiatan ini kami berharap para pelaku pariwisata di Kabupaten Kepahiang bisa mendapatkan pengetahuan tentang cara promosi wisata yang baik dan tepat terutama dimassa pandemi Covid-19 ini," harapnya.

Disisi lain, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepahiang, Tedy Adeba mengatakan, hingga saat ini didaerah baru tiga BUMDes yang sudah menjalin MoU dengan pihaknya, yakni BUMDes di Desa Sidorejo, di Desa Sido Makmur dan di Desa Sukasari.

"Sudah tiga desa yang kita jajaki, begitu berjalan wabah Covid-19 terjadi, namun dalam masa New Normal kemarin kita perlahan jalankan kembali secara bertahap," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan pihaknya, saat ini minat BUMDes untuk turut mengelola sektor pariwisata cukup banyak, bahkan menurutnya terdapat satu destinasi wisata yang diminati dua BUMDes sekaligus.

"Kita ada TWA Bukit Hitam, itukan kita melibatkan beberapa desa, itu nanti ada celahnya di BUMDes bersama," pungkasnya. [ogi]