BI Siapkan Rp 1,49 triliun Untuk Kebutuhan Ramadhan Dan Idul Fitri

Joni Marsius/RMOLBengkulu
Joni Marsius/RMOLBengkulu

Selama ramadhan transaksi Bank Indonesia mengalami peningkatan lebih tinggi 33,88% dibandingkan periode Ramadhan yang sama tahun sebelumnya.


Bank Indonesia mencatat transaksi penarikan uang selama Ramadhan 2021 sebesar Rp711 miliar pada periode 15 hari pertama.

Hal itu dikatakan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu Joni Marsius, bahwa adanya peningkatan selama bulan ramadhan  yakni 33,88 %. Sementara, transaksi penyetoran perbankan masih tercatat lebih rendah 15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

"Jumlah ini mengalami peningkatan 71,76% dibandingkan realisasi uang kartal puasa Ramadhan-Idul Fitri tahun lalu," kata Joni, Kamis (29/4/21) melalui zoom meting bersama awak media Bengkulu.

Berkenaan dengan perkembangan itu, BI memproyeksikan kebutuhan uang kartal masyarakat mengantisipasi puasa dan Idul Fitri 1442 H/ 2021 mencapai Rp1,49 triliun yang terbagi menjadi Rp1,37 triliun untuk pecahan besar dan Rp129,5 miliar untuk pecahan kecil.

Sedangkan  lada tahun ini lanjut Joni. BI telah berkoordinasi dengan perbankan untuk membuka layanan penukaran sebanyak 97 titik tersebar di seluruh Provinsi Bengkulu. 

Selain pemenuhan kebutuhan uang pecahan kecil, lanjut Joni, BI juga menyediakan penukaran UPK75 ribu kepada perbankan dan masyarakat. Sampai dengan bulan April 2021, realisasi UPK75 ribu sudah mencapai 36,97%. 

"Adapun teknis penukaran UPK75 ribu dapat dilakukan langsung ke Bank Indonesia dan perbankan di seluruh Provinsi Bengkulu," kata dia.

Tidak hanya itu, Joni menyebutkan perkembangan non tunai menunjukkan indikasi yang serupa, dimana kegiatan transaksi RTGS perbankan tumbuh 18,95% (qtq) pada TW-I 2021. Serta, penggunaan QRIS semakin meningkat terindikasi dari meningkatnya jumlah merchant yang menggunakan QRIS yang mencapai 40.710 merchant sampai dengan April 2021 yang tumbuh sebesar 244,71% (yoy) dibandingkan periode yang sama sebelumnya. 

"Hal ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan kesadaran manfaat pembayaran non tunai melalui QRIS khususnya selama pemberlakuan physical distancing," sambungnya.

 Sementara ntuk pemenuhan kebutuhan uang kartal masyarakat puasa dan lebaran tersebut, pihaknya melakukan beberapa strategi melakukan layanan penukaran uang pecahan kecil dengan optimal melalui perbankan atau wholesale untuk menghindari kegiatan penukaran secara bersamaan ke Kantor Bank Indonesia.

Kemudian untuk daerah diluar Kota Bengkulu, pihaknya telah mengoptimalkan keberadaan Kas Titipan Bank Indonesia di Manna, Mukomuko dan Lubuklinggau untuk melakukan kegiatan penukaran yang juga tetap memperhatikan syarat dan ketentuan pada poin pertama.

"Program kebijakan kas keliling BI retail atau langsung kepada masyarakat untuk periode Ramadhan tahun ini tidak dilakukan," tutup Joni.

Kendati demikian langkah antisipatif juga diambil dalam rangka Idul Fitri, Bank Indonesia Bengkulu memastikan keamanan, kehandalan, dan kelancaran SP, kesiapan operasional SP yang diselenggarakan BI maupun industri, memastikan penyediaan ULE higienis, dan distribusi dan persediaan uang berkualitas, lalu memastikan transaksi non tunai cepat , mudah, murah, aman, handal. [ogi]