Berhasil Dievakuasi, Jenazah Diprediksi Sudah Di Lubang Galian Selama 5 Hari

Jenazah korban saat ditandu oleh petugas evakuasi/RMOLBengkulu
Jenazah korban saat ditandu oleh petugas evakuasi/RMOLBengkulu

Empat warga di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, meninggal dunia di dalam lubang galian emas tradisional yang terletak antara Desa Ketenon I dan Tambang Saweak Kecamatan Pinang Belapis, berhasil dievakuasi tim gabungan pada pukul 08.56 WIB, Kamis (8/9).


Keempat korban, yakni Aryanto (31), Iwan Faisal (34), dan Riski Manaki (25) warga Air Kopras Kecamatan Pinang Belapis. Sedangkan satu korban lagi, yakni Madon (25) Muara Rupit Lubuk Linggau.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, Hendera mengutarakan, berdasarkan laporan tim reaksi cepat (TRC), korban berhasil dievakuasi dengan cara ditandu dari lokasi tambang pada pukul 07.50 WIB.

Proses pencarian dan evakuasi dilakukan usai tim BPBD mendapatkan laporan kehilangan dari pihak keluarga sekitar pukul 05.10 WIB.

"Para korban berhasil dievakuasi semua hingga pukul 08.56 WIB, dan langsung dibawa ke rumah duka di Desa Air Kopras," ujarnya.

Kejadian bermula saat warga sedang menggali lubang dengan kedalaman 40 meter pada tanggal 03 September 2022 di kawasan Tik Aseak.

Dia enggan berspekulasi penyebab keempat korban meninggal. Namun, patut diduga keempat korban meninggal karena kehabisan oksigen. Mengingat, tim TRC bersama warga saat mengevakuasi korban terhambat karena keterbatasan oksigen di lokasi kejadian.

"Masyarakat melakukan evaluasi korban dengan hati-hati karena lubang tempat pencarian emas begitu sesak dan memerlukan tabung oksigen untuk melakukan evakuasi korban," bebernya.

Dia memprediksi jenazah korban sudah lima hari di dalam lubang. Sebab, aroma keempat jenazah sudah mengeluarkan bau tidak sedap.

"Semuanya sudah berhasil dievakuasi meskipun jarak antara lokasi lubang dengan pemukiman cukup jauh. Jenazah diperkirakan sudah 5 hari," pungkasnya.