Begini Strategi Pemprov Bengkulu dalam Percepatan Penurunan Stunting

Foto/Repro
Foto/Repro

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, saat ini Indonesia masih dihadapkan berbagai permasalahan seperti kemiskinan, masalah gizi dan kesehatan. Salah satu masalah gizi yang belum terselesaikan hingga kini adalah stunting.


Di mana berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia tahun 2021 prevelensi stunting (anak Balita yang mengalami gizi buruk/pertumbuhan tidak normal) Indonesia sebesar 24. 4 persen.

"Untuk Provinsi Bengkulu adalah sebesar 22,1 persen. Target penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 12,55 persen lebih rendah dari target nasional yaitu 14 persen, " kata Gubernur  Rohidin,  yang disampaikan Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri saat membuka workshop dan desiminasi studi kasus dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Bengkulu, di Hotel ternama Kota Bengkulu,  Selasa (20/12).

Hal ini, kata Gubernur, merupakan tugas yang cukup berat sehingga harus dilakukan secara konvergensi atau pendekatan penyampaian intervensi, yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi dan bersama-sama untuk mencegah stunting, kepada sasaran prioritas.

Lebih lanjut Gubernur Rohidin menyampaikan, adapun peran provinsi dalam percepatan penurunan stunting adalah menetapkan tim percepatan penurunan stunting tingkat provinsi.

Kemudian, melakukan fasilitasi, supervisi, pembinaan dan pengawasan penerapan 8 aksi konvergensi untuk meningkatkan keterpaduan intervensi gizi spesifik dan sensitif bagi keluarga sasaran prioritas.

"Merumuskan kebijakan daerah yang mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Bengkulu," jelasnya.

Selanjutnya, memberikan bantuan tenaga teknis dan pelatihan untuk memperkuat kapasitas kabupaten/kota dalam melaksanakan aksi konvergensi dan aksi integrasi.

"Mendorong bupati/walikota berkomitmen dan melaksanakan secara aktif upaya percepatan penurunan stunting," sebutnya.

Gubernur berharap melalui kegiatan workshop ini dapat menghasilkan pemahaman pentingnya sinergitas, integrasi dan konvergensi kebijakan dan program lintas sektor.

"Serta munculnya inovasi dan kajian-kajian yang berdampak percepatan penurunan stunting di Provinsi Bengkulu," kata Sekda Hamka dipenghujung sambutan Gubernur.