Kabupaten Lebong adalah salah satu kabupaten di Bengkulu yang daerahnya berada dikelilingi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan tanah bertebing. Melihat kondisi tersebut, membuat Lebong sangat berpotensi terhadap ancaman risiko bencana.
- Pengerjaan Pembangunan Jalan Di Kaur Senilai RP 8,7 Miliar Diduga Bermasalah
- Tinggal Empat Pasien Suspect Corona Diisolasi Di Rumah Sakit
- Harga Tiket Asian Games Jangan Mahal-mahal
Baca Juga
Oleh sebab itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, memastikan sudah ada dua desa tangguh bencana terbentuk di daerah itu.
"Mengantisipasi risiko tersebut, kita perlu untuk mengotimalkan peranan dan kesadaran masyarakat terhadap kesiagaan dan kewaspadaan bencana dengan membentuk Desa Tangguh Bencana," ujar Kepala BPBD Kabupaten Lebong, Fakhrurrozi melalui Kasubbid Pencegahan, Masayu Uminil Hana, Selasa (6/7).
Dia mengaku, kedua desa itu meliputi Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya, yang menjadi langganan banjir, dan Desa Kota Donok Kecamatan Lebong Selatan, yang rawan longsor.
"Hal ini juga merupakan amanat Permendesa PDTT Nomor 16 tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa, dimana kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan konflik sosial serta penanganan bencana alam dan bencana sosial juga merupakan prioritas dalam penggunaan dana desa," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, program desa tangguh bencana atau dikenal dengan sebutan singkat Destana, telah dimulai sejak 2012 dan menjadi program prioritas nasional.
"Diharapkan desa yang memiliki potensi rawan bencana bisa menganggarkan melalui dana desa karena anggaran yang ada di BPBD untuk destana sangat minim," jelasnya.
Di sisi lain, di desa itu telah dibuat papan jalur evakuasi seketika bencana datang. Sekalipun rutin menggelar pelatihan dan sosialisasi siaga saat bencana datang mendadak.
"Itu juga dalam bentuk pencegahan dini," demikian Ayu.
- Proposal Rp 43 Miliar Direspon, Minggu Ini Diverifikasi BNPB
- 2 Tahun Menanti, Keberangkatan 92 CJH Lebong Masih Belum Jelas
- 863 Pelaku Usaha Penerima Bantuan Sebesar Rp 1,2 Juta Akan Dievaluasi