Kabupaten Lebong adalah salah satu kabupaten di Bengkulu yang daerahnya berada dikelilingi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan tanah bertebing. Melihat kondisi tersebut, membuat Lebong sangat berpotensi terhadap ancaman risiko bencana.
- Pembangunan PTM Tahap Empat Difokuskan Dua Lantai Dan Tempat Parkir
- Sisa Anggaran TPP ASN Pemkab Lebong Rp 12 Miliar
- Serapan Baru 37,12 Persen, Sebelas OPD Diganjar Rapor Merah
Baca Juga
Oleh sebab itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, memastikan sudah ada dua desa tangguh bencana terbentuk di daerah itu.
"Mengantisipasi risiko tersebut, kita perlu untuk mengotimalkan peranan dan kesadaran masyarakat terhadap kesiagaan dan kewaspadaan bencana dengan membentuk Desa Tangguh Bencana," ujar Kepala BPBD Kabupaten Lebong, Fakhrurrozi melalui Kasubbid Pencegahan, Masayu Uminil Hana, Selasa (6/7).
Dia mengaku, kedua desa itu meliputi Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya, yang menjadi langganan banjir, dan Desa Kota Donok Kecamatan Lebong Selatan, yang rawan longsor.
"Hal ini juga merupakan amanat Permendesa PDTT Nomor 16 tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa, dimana kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan konflik sosial serta penanganan bencana alam dan bencana sosial juga merupakan prioritas dalam penggunaan dana desa," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, program desa tangguh bencana atau dikenal dengan sebutan singkat Destana, telah dimulai sejak 2012 dan menjadi program prioritas nasional.
"Diharapkan desa yang memiliki potensi rawan bencana bisa menganggarkan melalui dana desa karena anggaran yang ada di BPBD untuk destana sangat minim," jelasnya.
Di sisi lain, di desa itu telah dibuat papan jalur evakuasi seketika bencana datang. Sekalipun rutin menggelar pelatihan dan sosialisasi siaga saat bencana datang mendadak.
"Itu juga dalam bentuk pencegahan dini," demikian Ayu.
- Ada Fasilitas Mudik Dari Menhub Melalui Jalur Laut Dan KRL
- Jelang Idul Adha, Stok Dan Harga Pangan Strategis Aman
- 2022, Pengurus Masjid Terima Honor Dari Pemkab