Baru 13 Paket, Dewan Dorong Percepatan Tender Pemkab Lebong

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebong, mendorong mempercepat proses tender memasuki triwulan kedua.


Pasalnya, sejauh ini baru ada 13 paket yang tayang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Lebong. Hal itu dianggap masih minim.

Ketua Komisi II DPRD Lebong, Ahmad Lutfi mengatakan sudah mendorong pemerintah daerah mempercepat proses tender.

“Jangan nanti di akhir tahun baru menumpuk ini anggaran baru mau di lelang. Alhasil, kualitas pengerjaannya tidak sesuai standar,” tegasnya, kemarin (19/5).

Menurutnya, tak ada alasan SKPD untuk lambat menyetor dokumen tender proyek. Sebab, pemerintah kabupaten telah memiliki program dan perencanaan yang sekaitan dengan refokusing anggaran. 

Sehingga, katanya, proyek yang tidak disentuh refokusing anggaran sebaiknya ditender lebih awal. Jangan lagi ditunda agar tidak ada lagi gagal tender. 

"Anggaran yang tidak kena refokusing sebaiknya bisa berjalan. Sudah mulai dilakukan tender-tender,” tutup dia.

Adapun 13 paket yang tayang di LPSE Lebong, yakni desain perencanaan untuk kegiatan kontraktual (reguler) senilai Rp 346,2 juta, desain perencanaan untuk kegiatan kontrakturual (reguler) 159,7 juta, dan perencanaan masterplan RSUD Lebong Rp 289,9 juta.

Lalu, belanja jasa konsultasi perencanaan rekayasa-jasa desain rekayasa untuk pekerjaan teknik sipil air senilai Rp 183,2 juta, dan pengawasan pelebaran jalan tes-jembatan air pauh, drainase jalan desa semelako atas-desa danau liang, drainase desa suka marga, drainase kelurahan tanjung agung Rp 153,6 juta.

Kemudian, belanja jasa tenaga ahli beban jasa penyusunan ASB, SBU, HSPK dan SSH senilai Rp 360 juta, belanja jasa kantor Rp 3 miliar, belanja alat-bahan untuk kegiatan kantor-alat-bahan untuk kegiatan kantor lainnya Rp 555,3 juta.

Selanjutnya, perencanaan pelebaran embong panjang-semelako Rp 225,6 juta, pengawasan peningkatan jalan lokal se-kabupaten Lebong (hotmix) Rp 214,5 juta, belanja konsultasi perencanaan penataan ruang-jasa perencanaan dan perancangan lingkungan bangunan dan landscape Rp 164 juta.

Terakhir, peningkatan jalan tanjung agung-danau liang Rp 10,3 miliar, dan pengawasan konstruksi jalan (DAK) 183 juta.