Antrian BBM Mengular, Imbas Pengendara Pertamax Beralih Ke Pertalite?

Tampak antrian di SPBU Muara Aman/RMOLBengkulu
Tampak antrian di SPBU Muara Aman/RMOLBengkulu

Antrian panjang kendaraan bermotor untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terletak di Kelurahan Amen Kecamatan Amen Kabupaten Lebong.


Bahkan, pantauan RMOLBengkulu di SPBU Muara Aman, pada Rabu (20/7) antrian panjang kendaraan kurang lebih 1 Km. Para pemilik kendaraan, khususnya pengendara roda empat mengeluhkan BBM jenis pertalite yang harus antrian panjang.

Penyebabnya diduga banyak pengendara yang sudah mengisi, antri ulang BBM jenis pertalite tersebut.

Salah seorang warga yang berprofesi sebagai sopir angkutan umum, Okta mengeluhkan kelangkaan BBM ini sehingga membuatnya antre hingga berjam-jam dan membuat aktivitasnya untuk mencari nafkah menjadi terhambat.

"Tentu ini sangat bermasalah sekali karena menghambat pekerjaan juga, kita sudah mau kerja, kita mau jalankan usaha tidak bisa juga jalan (terhambat),” ungkapnya kepada RMOLBengkulu saat sedang antre untuk mengisi BBM tersebut, Rabu (20/7).

Terkait itu, Kapolres Lebong, AKBP Awilzan melalui Kabag Ops Kompol Mulyadi mengaku, meski antri panjang namun pengendara tertib dan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.

"Antriannya sudah tertib, tapi memang antriannya panjang," ungkapnya.

Sementara itu, pihak SPBU belum bisa dimintai keterangan. Sekalipun operator SPBU Muara Aman,  enggan dimintai keterangan.

Terpisah, Kabid Perdagangan Disperindagkop-UKM Lebong, Arnaldi Sucipto memastikan sudah berkoordinasi dengan pihak SPBU Muara Aman.

Dia memastikan, tidak ada pengurangan stok di SPBU Muara Aman. Pertalite di Lebong dijatah 16 ton per hari. Sedangkan, penjualannya mencapai 22 ton per hari. "Kita sudah monitor, stok tidak berkurang," ungkapnya.

Tampak antrian panjang yang mengular

Penyebab lain, diperkirakan peralihan konsumen pertamax ke pertalite. Usai adanya kenaikan harga BBM jenis Pertamax.

Selisih harga cukup jauh sehingga akhirnya pengendara di Lebong memilih Pertalite sebagai pengganti bahan bakar Pertamax yang biasa mereka pakai sebagai penggerak kendaraan.

"Sepertinya konsumen pertamax beralih ke pertalite," pungkasnya.

Untuk diketahui, PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan sejumlah harga bahan bakar (BBM) non-subsidi. Jenis BBM yang naik itu adalah Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Sedangkan harga Pertamax tak mengalami kenaikan atau tetap Rp12.500, Rp12.750, atau Rp13.000, tergantung pada masing-masing provinsi.

Harga Pertamax Turbo (RON 98) naik dari semula Rp14.500 per liter menjadi Rp16.200 hingga Rp16.900 per liter, Dexlite naik dari semula Rp12.950 per liter menjadi Rp15.000 hingga Rp15.700 per liter, dan Pertamina Dex naik dari Rp13.700 menjadi Rp16.500 hingga Rp17.200 per liter.